Breaking News
light_mode
Beranda » Muhammad Masykur Izzy Baiquni » Sastra Memanusiakan Manusia

Sastra Memanusiakan Manusia

  • account_circle humaslp2
  • calendar_month Senin, 13 Feb 2023
  • visibility 488

Oleh: Muhammad Masykur Izzy Baiquni

Belajarlah sastra. Kau akan mengerti bahasa manusia dan bicaramu akan santun dan indah” KH Husein Muhammad

LP Ma’arif sangat getol untuk terus memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dalam pendidikan, pendidikan yang bahagia, siswa yang bahagia, guru yang bahagia, dengan fitrah nilai-nilai pendidikan yang kembali menuju memanusiakan manusia. Maka tak bisa lepas dari kesusateraan. Prof Djoko Saryono berujar bahwa kita akan bisa bahagia bila kita bisa mengikutsertakan alam dan alam yang tidak bisa kita liat dengan hidup berdampingan dengan baik. Kembali menjadi manusia yang bahagia dengan bahagia bersama alam semesta.

Saya tiba-tiba teringat dawuh KH. Husein Muhammad ketika saya menghadiri pelantikan Himpunan Sarjana Kesusasteraan Komesariat Malang di Universitas Muhammadiyah Malang Sabtu 11 Februari 2023 lalu, yang mana saya menjadi bagian di dalamnya. Disitu para sastrawan yang hadir tidak hanya dari Malang saja namun beberapa kabupaten lain berkumpul untuk mengabdi menjadi pengurus dalam masa beberapa tahun ke depan.

Namun. Ada kenyataan berbeda ketika Taufiq Ismail membaca beberapa buku pelajaran bahasa Indonesia di tingkat sekolah menengah. Prof. Sarwiji Suwandi bercerita bahwa Taufiq Ismail sangat galau karena para linguis yang mendominasi kurikulum dan buku teks ini menghalangi anak bangsa menikmati pusaka sastra yang ditulis sastrawan Indonesia, merintangi mereka mereguk karya sastra yang akan menjadikan mereka cendekia, dan mencegah mereka memperoleh pencerahan batin dalam pertumbuhan kepribadian menjelang usia dewasa. Lalu apakah pentingnya sastra bagi pendidikan? Saya sendiri dalam perjalanan hadir di berbagai lembaga pendidikan sering menemukan anggapan bahwa Bahasa dan sastra tidak penting. Entahlah, saya berharap ini kesalahan pemahaman saya saja.

Johann Wolfgang von Goethe (1749-1832) pemikir dan sastrawan Jerman. Beliau sangat menguasai karya sastra yang berbahasa Inggris, Perancis dan Italia, beliau juga sangat memiliki perhatian besar dunia Islam dan Cina. Goethe berpendapat bahwa sastra sangat sukar dan karena itu harus dimengerti dan dihayati dengan serius. Goethe percaya bahwa sastra adalah dunia pemikiran. Dunia pencarian kebenaran pada hakikatnya adalah dunia pemikiran, sebab untuk mencari kebenaran manusia harus berpikir. Makin besar pemikiran menunjukkan makin besar seorang sastrawan. Goethe menganjurkan agar karya sastra para sastrawan besar dipelajari dengan baik. Dengan memelajarai karya-karya besar itulah seseorang akan memasuki dunia pemikiran dengan baik.

Sejalan dengan dawuh KH Husein Muhammad di atas, Goethe menjelaskan bahwa alat untuk menuangkan pemikiran dalam sastra adalah bahasa. Maka dari itu seseorang sebaiknya memelajari bahasa-bahasa yang dipergunakan sastrawan besar dalam menuliskan karyanya.

Sastrawan Budi Darma menulis bahwa sastra masuk dalam ilmu pengetahuan yang paling tua. Sastra masuk dalam kategori the humanities (humaniora) bersama dengan bahasa, agama. Sedangkan kategori lainnya adalah exac sciences dan social sciences. Sastra diciptakan dengan bahasa yang baik dan mengandung tujuan yang mulia. Sastra dalam humaniora berusaha untuk memanusiakan manusia sesuai dengan namanya human (manusia), berusaha untuk memanusiakan manusia (humanizing human beings) dan menjadikan manusia berbudaya (making human beings cultured).

Bahasa dan sastra mungkin sekali lagi dianggap tidak penting? Bahkan menurut sebagian pendidik. Sekali lagi perlu kita pahami bahwa segala sesuatu diungkapkan melalui bahasa, sastrawan Budi Darma berkata “Dengan menguasai bahasa, manusia dapat berkomunikasi dengan baik, mengetahui nilai-nilai luhur pemikiran orang bijak, dan mengungkapkan gagasan-gagasan yang baik melalui bahasa pula. Menurut konsep barat, sastra berasal dari litera, sedangkan menurut konsep timur yang awalnya dari peradaban India Kuno, sastra berasal dari su-sastra, yaitu tulisan yang baik dengan tujuan yang baik pula.”

Para tokoh meyakini bahwa sastra memiliki kekuatan yang dapat menguasai, menentramkan, dan mengatur dunia. Di waktu kecil, saya menikmati Film yang luar biasa menurut saya yakni Film Mahabarata di mana terjadi Perang Baratayudha. Konon, dalam Kitab Bhavadgita yakni kitab yang berisi percakapan antara Dewa Sri Khrisna dan Pangeran Arjuna. Dalam percakapan itu muncul pengertian yang abstrak tentang sastra. Sebegitu besarnyakah pentingnya sastra dalam kehidupan?

Saya teringat tentang kesusateraan di Cina. Dalam tradisi Konfusianisme, masyarakat Cina memposisikan sastra sebagai cara untuk memahami realitas atau di dunia yang kadang disebut menempuh jalan suci atau dao. Sastra dalam masyarakat Cina merupakan bagian dari satu kesatuan yang disebut dengan wen. Sastra sendiri sering disebut dengan wenxue. Susanto berkata “Dalam tradisi pemikiran masyarakat Cina diungkapkan dalam Lu Yu bagian VII nomor 6 mengatakan bahwa kesenian ataupun kesusaseraan merupakan salah satu cara menempuh jalan suci atau Dao.” Wen sendiri termasuk norma-norma dan agama.

Tertulis dalam Buku Pengantar Teori Sastra berisi penjelasan yang menarik yakni wen sendiri dapat menjadi bermacam-macam seperti wenzi, mencai, wenci, wengao, wenhao, wenhua, wenjiao, wenshi, wenren, sampai pada wentan, dan lainnya. Semua kata tersebut berhubungan dengan konteks ruang budaya, pendidikan, tulisan dan sastra. Di Negara Cina, menguasai sastra dan menjadi sastrawan menjadi keterpelajaran dan kehormatan seseorang hal ini bisa jadi menunjukkan pentingnya sastra, bahasa, dan kemanusiaan. Begitu pentingnyakah? Bagaimana dengan masyarakat kita yang mulai dimasuki virus emosional dan banyaknya ujaran kebencian di mana mana.

Sastra menjadi bagian untuk memanusiakan manusia sebagaimana tujuan pendidikan, sesuai dengan tujuan pendidikan dan visi misi LP Ma’arif Kabupaten Malang. Bersama dengan membuminya banyaknya ujiaran kebencian dan banyaknya hatters, mungkinkah kita akan bersastra lagi? Di sebuah tulisan lain KH. Husein Muhammad menulis “Hari inimu ialah masa depanmu, hari inimu adalah dirimu. Jangan biarkan hari-harimu tanpa membaca, mengaji, menulis, dan membagi cinta.” Selanjutnya juga Goethe menasihatkan “Jangan pernah melewatkan sehari pun tanpa memandang karya seni yang sempurna, mendengarkan musik yang merdu, dan membaca buku yang terkenal.” Literasi, Bahasa dan sastra untuk memanusiakan manusia. Selanjutnya? Entahlah.

Wallahu a’lam

Senin 13 Februari 2023: 10:07 wib

  • Penulis: humaslp2

Rekomendasi Untuk Anda

  • CERITA KLASIK EVENT ORGANIZER

    CERITA KLASIK EVENT ORGANIZER

    • calendar_month Kamis, 15 Des 2022
    • account_circle humaslp3
    • visibility 346
    • 0Komentar

    humaslp4 months ago Learning, PendidikanOleh: Muhammad Masykur Izzy Baiquni “Semua hal akan berubah menjadi yang terbaik bagi orang yang berusaha sebaik mungkin supaya hal itu berubah” John Wooden “Coba nanti di lakpesdam atau di Ma’arif, panjenengan kembali giatkan pelatihan event organizer, pelatihan menjadi pembawa acara, dan publick speaking dan lainnya! Soalnya menurut saya ini juga […]

  • Finlandia? Apa yang Bisa Indonesia Pelajari?

    Finlandia? Apa yang Bisa Indonesia Pelajari?

    • calendar_month Rabu, 23 Okt 2024
    • account_circle Muhammad Masykur Izzy Baiquni
    • visibility 1.074
    • 0Komentar

    “Pembelajaran seumur hidup (elinikainen oppiminen)” Moto Pendidikan Finlandia Oleh: Alfisyah & Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah, M.Pd.I., Kamis 24 Oktober 2025 Guru besar bidang Manajemen Pendidikan Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UINMA) Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah, M.Pd.I., menyoroti polemik kriteria sekolah unggul atau terbaik dunia berdasarkan penilaian Programme for […]

  • Prioritas Kepercayaan

    Prioritas Kepercayaan

    • calendar_month Jumat, 24 Nov 2023
    • account_circle humaslp2
    • visibility 315
    • 0Komentar

    Dr.H.Amka. Kamis, 23 November 2023 LP Ma’arif PCNU Kabupaten Malang Kamis Pon, tanggal 23 November 2023. Dilaksanakan program penguatan kepala sekolah dan madrasah berupa pemaparan dan presentasi atas orientasi dari setiap pimpinan satuan pendidikan pasca pengajuan Surat Keterangan Berkala (SKB) sebagai pimpinan satuan pendidikan yang baru maupun perpanjangan. Hal tersebut dilakukan di hadapan ketua LP […]

  • <strong>Kegagalan Mengantisipasi Perubahan</strong>

    Kegagalan Mengantisipasi Perubahan

    • calendar_month Selasa, 7 Mar 2023
    • account_circle humaslp2
    • visibility 414
    • 0Komentar

    Muhammad Masykur Izzy Baiquni, Selasa 7 Maret 2023 “Jika Anda ingin terus memimpin, Anda harus terus berubah.” Howard Hendrick “Anda harus bisa menentukan program studi apa yang akan mati beberapa tahun lagi” Ujar Pak Solichin A. Darmawan sang Direktur Decra Group Indonesia Ketika kami makan bersama di sebuah pertemuan. Saya mengingat perkataan itu dengan cukup […]

  • LP Ma’arif dan MMPI Mengabdi, Menuju “Otak Jerman Hati Makkah”

    LP Ma’arif dan MMPI Mengabdi, Menuju “Otak Jerman Hati Makkah”

    • calendar_month Jumat, 30 Des 2022
    • account_circle humaslp2
    • visibility 369
    • 0Komentar

    Muhammad Masykur Izzy Baiquni, Jumat 30 Desember 2022 LP Ma’arif Kabupaten Malang. LP Ma’arif Kabupaten Malang bersama Magister Manajemen Pendidikan Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengabdi dilaksakan pada Senin (12/12/2022) mulai pukul 09.00 sampai selesai di Madrasah Tsanawiyah “Nurul Huda” Desa Babadan Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang. Anggota voluntir terdiri dari lima orang mahasisawa pasca […]

  • <strong>Ma’arif Excellent School Internationally Cerified</strong>

    Ma’arif Excellent School Internationally Cerified

    • calendar_month Senin, 23 Jan 2023
    • account_circle humaslp2
    • visibility 456
    • 0Komentar

    Muhammad Masykur Izzy Baiquni, Senin 23 Januari 2023 Selama dua hari penuh saya mendapatkan kesempatan belajar ISO dari direktur Decra Indonesia yaitu Bapak Sholichin A. Darmawan. Ini merupakan anugerah bagi saya karena bisa belajar sistim manajemen mutu langsung dari pakar yang sudah berada di level puncak atau level principal. dimulai pada hari Selasa 17 Januari […]

expand_less