Lungguhe Seng Suwe

Lungguhe Seng Suwe

Muhammad Masykur Izzy Baiquni. Minggu 4 Juni 2023

Lailatul ijtima yang dilakukan di kantor PCNU Kabupaten Malang, menyiratkan banyakmotrivasi yang diterima ketika mengikuti kegiatan tersebut.

Kita harus bersyukur menjadi warga Negara Indonesia yang mencintai Rasulullah saw. Semoga Allah menjadikan kita manusia manusia terbaik dan manusia yang beruntung. Berjuang di NU butuh istiqomah dan rela berkorban. Namun, jangan hawatir, para pejuang di NU insya Allah akan menjalani hidup yang berkah.

Berbicara tentang lambang NU. NU itu bergambar bola dunia, bila kita melihat lebih mendalam dalam dunia. Dunia memiliki banyak keadaan, banyak bentuk. Ada jurang yang terjam, pegunungan dan segala macam. Ini bermakna bahwa dalam berjuang di NU, kita akan menemukan banyak tantangan yang harus kita selesaikan. Maka itu di dunia ada juga ada sumber, ada samudera, itu menunjukkan di dalam NU itu memiliki kedalaman ilmu. Di dalam NU banyak sekali para orang alim. Maka pengurus NU harus berilmu.

Kita harus terus istiqomah, karena NU itu sangat unik. Seperti air jernih yang sangat jernih. Kita masih ingat juga ketika simbol tongkat yang dibawa KH As’ad menjadi simbol yang bermakna bahwa mengurusi NU itu berat. Tasbih sebagai simbol bahwa pengurus NU harus memperbanyak dzikir. “Pengurus NU harus memperbanyak wiridan”. Boleh memperbanyak membaca sholawat, kalimat tahmid, tahlil, istighotsah, atau bacaan lain untuk mendukung dakwah.

Para pengurus harus meneladani akhlak para kyai-kyai NU yang sepuh-sepuh. Para kyai sepuh tetap bekerja, mengajar, bahkan di beberapa kota seperti di Lasem, para kyai sepuh banyak yang menjadi pedagang sambil mengajar kitab-kitab. Sebelum melakukan sesuatu, pengurus NU harus membiasakan diri melakukan istikhoroh terlebih dahulu agar mendapatkan petunjuk dari Allah swt dalam melakukan tindakan atau keputusan.

Para pengurus belajar untuk terus berusaha istiqomah, istiqomah berjuang, istiqomah berdzikir. Karena menghadapi dunia semakin berat, perjuangan semakin berat. Maka pengurus kudu lungguhe seng suwe (banyak membaca wirid). Kegiatan istighosah ini harus dilakuakan secara istiqomah.

Dalam menghadapi tahun-tahun politik, jangan membawa nama NU untuk kepentingan politik. Jangan gunakan NU untuk kepentingan politik. Kita doakan para calon-calon yang baik semoga diridhloi oleh Allah swt.

Pengurus NU harus mendapatkan kepercayaan masyarakat, dengan kepercayaan masyarakat maka dakwah akan semakin mudah. Didukung dengan dzikir dan riyadloh sesuai dengan ajaran para kyai sepuh.

Post Comment