Breaking News
light_mode
Beranda » Agus Mulyono » Life is Really Simple

Life is Really Simple

  • account_circle humaslp
  • calendar_month Selasa, 30 Jul 2024
  • visibility 126

Dr. H. Agus Mulyono, S.Pd.,M.Kes.

LP Ma’arif NU Kabupaten Malang

Penduduk didekat sebuah hutan.., hidup begitu sederhana tetapi semuanya tercukupi. Mau makan tinggal masuk ke dalam hutan untuk mencari umbi umbian yang memang sengaja ditanam. Mau sayur tinggal memetik pucuk pucuk beberapa jenis daun yang tersedia melimpah di dalam hutan. Mau makan ikan… tinggal memancing disungai yang berada di pinggiran hutan. Mau buah…, banyak tersedia dalam hutan. Mau masak… tinggal mencari ranting ranting pohon yang sudah kering untuk dijadikan bahan bakar. Mau minum…., airnya begitu jernih mengalir dari sungai sungai kecil dari sumber sumber air yang berada di dalam hutan dan bisa langsung diminum.

Rumahnya terbuat dari bambu dan kayu yang diambil dari hutan dengan model rumah panggung. Tidak besar tapi cukup representatif untuk satu keluarga.

Memang para penduduk tersebut tidak mempunyai banyak uang…, tetapi untuk kebutuhan sehari hari sudah sangat tercukupi dan tersedia di hutan.
*

Kehidupan penduduk menjadi berubah…, ketika kemudian hutan dialih fungsikan menjadi perkebunan sawit. Hutan ditebang, diratakan dan ditanami ribuan kelapa sawit. Menurut orang diperusahaan sawit itu…, bahwa kehidupan penduduk akan lebih modern dan terjamin dengan berdirinya perusahaan sawit itu.

Tapi ternyata…., kehidupan penduduk menjadi tidak sederhana lagi. Mau makan…, tidak bisa lagi masuk hutan mencari umbi umbian (karena hutannya sudah habis), tapi harus membelinya (tentunya dengan uang)…, tapi tidak punya uang…, sehingga para penduduk harus bekerja menjadi pekerja/karyawan perusahaan sawit itu untuk memperoleh uang.

Mau sayur…, harus membeli; mau buah…, harus membeli; mau masak…, sudah tidak lagi ranting ranting kering untuk bahan bakar… maka harus membeli kompor dan harus membeli minyak atau gas.

Mau ikan…, sudah sangat sulit mendapatkan ikan di sungai itu, seringkali tidak pernah ada ikan yang terkait dikail pancing para penduduk. Ikannya mungkin sudah pergi karena air sungai sudah tercemar dengan berbagai aktivitas perusahaan sawit tersebut.

Mau minum…, airnya sudah tidak segar lagi, sudah tidak jernih dan harus dimasak dulu.

Para penduduk mendapat gaji 35 ribu perhari…, rasanya tidak cukup untuk membeli semua kebutuhan sehari hari. Jika kepala keluarga sakit pada suatu hari…, maka hari itu dia tidak mendapatkan uang. Maka kemudian harus berhutang untuk m embeli semua kebutuhan hariannya.

Kehidupan penduduk menjadi tidak sederhana lagi…, menjadi begitu rumit.
*
Banyak orang yang mudah terpesona dengan hal-hal yang kompleks dan rumit. Sesuatu yang komplek dan rumit dianggap hal yang luar biasa, dianggap wah, dianggap canggih. Padahal seringkali yang dianggap canggih/wah justru menjadi sumber penyebab timbulnya kemiskinan.

Dunia telah dipengaruhi oleh sistem kapitalisme, telah dipengaruhi oleh logika-ligika globalisasi, telah dipengaruhi oleh nalar-nalar modernisasi….,maka dalam kehidupan sekarang ini, banyak dari kita lebih mengedepankan nilai-nilai tanda, mengedepankan citra, mengedepankan simbol-simbol dari pada nilai guna.

Dalam kehidupan sekarang ini barang-barang atau benda-benda, atau alat alat atau atribut tidak lagi menjadi sekedar sarana pendukung dalam menunjang aktivitas tetapi lebih dari itu….barang-barang tersebut telah menjadi objek paling penting dan dianggap mampu meningkatkan status, prestise dan bahkan kehormatan.

Sehingga yang disibukkan oleh banyak individu, banyak kelompok, banyak intitusi adalah mengejar status, mengejar pretise, pencitraan, mengejar bentuk-bentuk kemewahan dan lain sebagainya. Inilah yang kemudian melahirkan perilaku korupsi, ingin saling menguasai, kehidupan abal-abal, budaya pencitraan, Hipokrit dan lain sebagainya.

Kebahagiaan diukur dari banyaknya meteri yang dapat dikumpulkan, dan banyaknya sesuatu yang dikuasai. Sepertinya kurang marem.. tanpa simbol dan atribut kemewahan dan tanpa menguasai sesuatu.

Pak Kyai seringkali mengajak kepada para santrinya untuk belajar… untuk dapat menikmati keindahan dalam hal-hal yang sederhana.

“Life is really simple, but we insist on making it complicated”. Katanya seorang filosof… bahwa hidup ini sebetulnya sangat lah sederhana namun seringkali kita yang bersikeras membuatnya menjadi rumit..

Wallahu a’lam
(Agus Mulyono, Malang 20 April 2016)

Editor: Mz

  • Penulis: humaslp

Rekomendasi Untuk Anda

  • Lembaga di Bawah Naungan LP MA’ARIF PCNU KAB. MALANG

    Lembaga di Bawah Naungan LP MA’ARIF PCNU KAB. MALANG

    • calendar_month Jumat, 21 Mar 2025
    • account_circle humaslp2
    • visibility 382
    • 0Komentar
  • Forum KKG Kelas 6 MI Pakis Berfikir Tingkat Tinggi

    Forum KKG Kelas 6 MI Pakis Berfikir Tingkat Tinggi

    • calendar_month Sabtu, 10 Des 2022
    • account_circle humaslp5
    • visibility 127
    • 0Komentar

    Muhammad Masykur Izzy Baiquni. Senin 28 November 2022 LP Ma’arif Kabupaten Malang. 26 Nov 2022, bersama forum KKG Kelas 6 MI Kecamatan Pakis Ketua LP Maarif NU Kabupaten Malang menjelaskan bagaimana menyusun soal HOTS atau berfikir tingkat tinggi. Berfikir tingkat tinggi adalah kemampuan berfikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite). Konsep HOTS […]

  • Menikmati Pahitnya Belajar

    Menikmati Pahitnya Belajar

    • calendar_month Rabu, 3 Mei 2023
    • account_circle humaslp
    • visibility 252
    • 0Komentar

    Oleh: Muhammad Masykur Izzy Baiquni “Bila kamu tak tahan lelahnya belajar, maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan” Imam Syafi’i “Menjadi manusia yang ulul al Baab. Dahulu pendidikan untuk menjadi benar dan pintar, Pendidikan terdahulu didahului dengan cara riyadhoh, puasa, belajar ilmu laduni, dan lainnya. Kalau dulu begitu, dan bermacam-macam tirakat yang dilakukan sehingga dapat ilmu […]

  • Finlandia? Apa yang Bisa Indonesia Pelajari?

    Finlandia? Apa yang Bisa Indonesia Pelajari?

    • calendar_month Rabu, 23 Okt 2024
    • account_circle humaslp
    • visibility 379
    • 0Komentar

    “Pembelajaran seumur hidup (elinikainen oppiminen)” Moto Pendidikan Finlandia Oleh: Alfisyah & Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah, M.Pd.I., Kamis 24 Oktober 2025 Guru besar bidang Manajemen Pendidikan Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UINMA) Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah, M.Pd.I., menyoroti polemik kriteria sekolah unggul atau terbaik dunia berdasarkan penilaian Programme for […]

  • Menumbuhkan Manusia sebagai Aset Terbesar Organisasi

    Menumbuhkan Manusia sebagai Aset Terbesar Organisasi

    • calendar_month Kamis, 9 Mar 2023
    • account_circle humaslp2
    • visibility 160
    • 0Komentar

    Oleh: Muhammad Masykur Izzy Baiquni “Kapasitas pertumbuhan Anda akan sangat menentukan kapasitas kepemimpinan Anda” “Berikan kepercayaan kepada seseorang, dan ia akan setia pada Anda, perlakukan mereka dengan baik dan mereka akan menunjukkan bahwa mereka memang baik” Ralph Waldo Emerson Seorang pemimpin organisasi atau lembaga pendidikan harus terus melakukan perbaikan untuk terus tumbuh dan berkembang. Ia […]

  • PELAKSANAAN MARJAN DI MI ISLAMIYAH MALANG

    PELAKSANAAN MARJAN DI MI ISLAMIYAH MALANG

    • calendar_month Sabtu, 23 Des 2023
    • account_circle humaslp2
    • visibility 180
    • 0Komentar

    Zuhairoh Al Mahfudhoh. Rabu, 13 Desember 2023 LP Ma’arif NU Kabupaten Malang. Dalam rangka pelaksanaan tugas akhir mata kuliah Praktek Ketrampilan Mengajar (PKM), FITK UIN Malang melakukan kolaborasi dengan Ma’arif NU Kota Malang dengan kegiatan FITK dan Ma’arif Mengajar. FITK dan Ma’arif mengajar ini dilaksanakan di sekolah-sekolah sekitar Malang, salah satunya di MI Islamiyah Pakis […]

expand_less