Oleh: Muhammad Masykur Izzy Baiquni
“Proses menuju Guru Besar ini sebenarnya sangat panjang, karena harus memenuhi persyaratan khusus yaitu Jurnal Internasional Bereputasi, dan untuk publish sendiri saya berkali-kali di tolak (reject) oleh Jurnal itu. Tapi sebenarnya pencapaian Guru Besar tidak bermakna sesederhana itu, karena Guru Besar itu sebenarnya tidak sekedar Gelar tapi Mental. Mental Guru Besar adalah cara pandang dia terhadap realitas harus komprehensif, cara berfikirnya harus rasional, hatinya harus luas, layanannya kepada masyarakat harus tulus, sehingga setiap tindakanya mencerminkan kebesaran jiwanya” Amka
Seorang lelaki duduk di kursi dosen ketika saya memasuki ruangan, sambil membaca literatur yang dia pegang. Tak lama saya memperkanalkan diri dan sambil serta merta saya menyebut nama beliau Pak Dr. Abdul Malik Karim Amrullah? Ucap saya sambil bertanya memastikan. Itulah pertama kali saya bertemu dengan beliau. Perjalanan waktu selanjutnya, alhamdulillah saya bisa belajar kepada beliau hingga saat ini. Sosok yang sederhana, giat, penuh energi, rendah hati, dan kreatif. Itu mungkin bagian kecil yang saya ingin tulis disini.
Masa Ketika di Lakpesdam kami bersama tim menimati dinamika pengabdian yang menginspirasi. Beliau merespon para sahabatnya untuk hadir dan menyebarkan ilmu pengetahuan melalui giat-giat Lakpesdam yang dilakukan secara full luring juga daring namun juga tak lupa ada yang system Hybrid. Khususnya ketika masa Bulan Ramadhan setiap hari tim Lakpesdam bergerak berkegiatan meski saat itu aroma Covid terasa di mana-mana. Disini saya melihat kekayaan jaringan yang beliau miliki digunakan untuk mengabdikan diri melalui ilmu pengetahuan dengan Lembaga Lakpesdam waktu itu. Hingga apresiasi positif banyak terucap dari berbagai kalangan. Wujud respon itu diantaranya berbentuk penghargaan Leadership untuk beliau. Dedikasi di Lakpesdam yang bersinar sesungguhnya bukan tujuan dari beliau, karena pengabdian dan memberi sering beliau sampaikan kepada saya hampir di setiap giat yang kami lakukan.
LP Ma’arif PCNU Kabupaten Malang adalah ajang layanan berikutnya yang beliau dedikasikan kepada ilmu pengetahuan. “Kita fokus kepada peningkatan ilmu pengetahuan di Lembaga Madrasah Kabupaten Malang” ujarnya berulang kali. “Kita datang untuk memberi kebermanfaatan apa yang bisa kita beri, kita harus siap melayani secara maksimal, dan tantangan perjuangan akan sangat banyak menunggu” ucap beliau kepada saya. Danny Thomas berkata “Kita semua terlahir untuk suatu alasan, tetapi tidak semua orang mengetahui apa tujuan tepatnya. Kesuksesan dalam hidup tidak ada hubungannya dengan apa yang Anda dapatkan atau capai untuk diri sendiri. Kesuksesan adalah apa yang Anda lakukan untuk orang lain”.
Memulai dengan menguatkan spiritualitas Lembaga LP Ma’arif salah satunya dengan mengadakan khotmil Qur’an dan mengaji kitab setiap bulan di kantor Ma’arif Kabupaten Malang. Gerakan silaturrahim tetap beliau lakukan meski harus berjibaku dengan jarak dan waktu yang tidak bisa disebut mudah.
Membawa dan menggaungkan lembaga madrasah yang bermutu adalah sesuatu yang sangat sesuai bagi beliau. Karena selama 14 tahun lebih beliau berjibaku dan pernah memimpin Lembaga Penjaminan Mutu UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Tak ayal, dengan gerakan-gerakan beliau yang massiv sedikit banyak telah menggugah madrasah dan sekolah untuk berlomba membangun kualitas mutu pendidikan.
“Sebentar lagi SK Guru Besar saya akan turun mas, Ketika selama ini mengalami beberapa penundaan” ucapnya. “Alhamdulillah kami senang mendengarnya” jawab saya sambil tersenyum. “Samean harus terus belajar” sembari beliau memotivasi saya secara berulang. Ungkapan itu sama dengan ungkapan para cendekia menjelaskan bahwa cara terbaik untuk mencegah diri Anda berpuas diri terhadap prestasi saat ini adalah dengan terus menerus belajar. “Kita harus memberikan pelayanan yang baik” imbuhnya. Saya teringat ucapan filsuf Albert Schweitzer “Tujuan hidup manusia adalah melayani serta menunjukkan kasih sayang dan keinginan untuk membantu orang lain”.
“Proses menuju Guru Besar ini sebenarnya sangat panjang, karena harus memenuhi persyaratan khusus yaitu Jurnal Internasional Bereputasi, dan untuk publish sendiri saya berkali-kali di tolak (reject) oleh Jurnal itu. Tapi sebenarnya pencapaian Guru Besar tidak bermakna sesederhana itu, karena Guru Besar itu sebenarnya tidak sekedar Gelar tapi Mental. Mental Guru Besar adalah cara pandang dia terhadap realitas harus komprehensif, cara berfikirnya harus rasional, hatinya harus luas, layanannya kepada masyarakat harus tulus, sehingga setiap tindakanya mencerminkan kebesaran jiwanya” Amka
Banyak hal positif yang saya liat dalam perjalanan berorganisasi dengan beliau. Meskipun memang tidak ada manusia yang sempurna. Namun izinkan saya mempelajari perjalanan beliau dari sudut pandang yang positif yang bisa saya ambil hikmahhnya.
Pertama. Bisa Melihat dan Menangkap Peluang. Maxwel dalam tulisannya menjelaskan bahwa orang yang bisa melihat dan menangkap peluang kemajuan sadar bahwa bertindak dan mencari peluang adalah tanggung jawab mereka, oleh karena itu Anda harus belajar memahami seperti apa wujudnya dan bagaimana menangkapnya.
Kedua. Menyediakan Ide-Ide Inspiratif. Orang kreatif tidak akan pernah kehabisan ide cemerlang. Ide adalah sumber daya terbesar. Ide yang buruk hanyalah ide yang mati tanpa mendorong munculnya ide lainnya. Victor Hugo berkata “Tidak ada yang lebih kuat daripada ide yang dikemukakan pada saat yang tepat.”
Ketiga. Memiliki Loyalitas Melayani. Salah satu gabungan hebat yang besar pengaruhnya adalah Ketika loyalitas, bakat dan kemampuan tergabung menjadi satu. Maxwell berkata “Orang yang loyal mau dan mampu berbagi kebahagiaan dan kesedihan. Mereka membuat perjalanan terasa tidak begitu sepi”.
Keempat. Komunikasi dan Silaturrahim yang Baik. Di awal kepemimpinn LP Ma’arif Kabupaten malang, Langkah besar yang dilakukan beliau adalah turba ke wilayah Kabupaten Malang untuk membangun silaturrahim, komunikasi dan membangun kepercayaan.
Kelima. Menarik Pemimpin Lain. Di awal Lakpesdam dan LP Ma’arif, salah satu hal yang sangat terlihat adalah bagaimana beliau membangun jejaring dengan para tokoh lain, baik di dalam maupun luar negeri. Salah satu contohnya adalah membangun jejaring dengan Lembaga-lembaga pendidikan dan industry film di Singapura. Dalam buku 3 Things Successful People Do dijelaskan “Orang yang menarik pemimpin dapat memengaruhi lebih banyak orang melalui interaksi mereka. Timnya bisa menjadi luar biasa, terutama bila para pemimpin yang ia rekrut juga menarik pemimpin lain”.
Tulisan ini sebagai wujud syukur dan turut berbahagia atas penganugerahan Guru Besar terhadap guru saya Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah, M.Pd.I., yang menjadi profesor di bidang Manajemen Pendidikan Islam. Semoga semakin sinergi, manfaati, dan mbarokahi.
Wallahu a’lam. Mzizzybq
Selasa 19 Desember 2023. 15 42 wib