LP Ma’arif NU Kabupaten Malang Hearing dengan Bank Jatim

LP Ma’arif NU Kabupaten Malang Hearing dengan Bank Jatim

Abd. Wahid Khoiruddin. Kamis 23 Fabruari 2023

LP Maa’rif NU Kabupaten Malang.

Rabu Wage, 22 Februari 2023 bertempat di rumah ketua PCNU Kab Malang KH. Hamim Kholili dilaksanakan dengar pendapat dan desiminasi informasi dengan pimpinan, staf Bank Jatim cabang Kepanjen dengan para pengurus PCNU, Lembaga dan Badan Otonom tentunya LP Ma’arif NU Kab Malang. Sesuai arahan dan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari MOU atas program sinergi antara Bank Jatim dan PCNU dimana pada kesempatan sebelumnya LP Ma’arif Kab Malang telah mendapatkan mandat dari PW Ma’arif Jawa Timur untuk melaksanakan hal serupa.

Sebagai muqaddimah, ketua PCNU Kab Malang, Kyai Hamim menyampaikan,
“Saya merasa bangga dan merasa memiliki terhadap Bank Jatim karena Bank Jatim sebagai salah satu sumber PAD”

Lanjutnya, “Kenapa giat dilaksanakan di rumah ini?, karena tentunya rumah ini menjadi saksi atas kesuksesan Aba mertua saya sebagai orang terkaya se Kab. Malang dengan kepemilikan tanah dengan luas lebih dari 100 hektar dan juga mewakafkan tanah untuk beberapa Pondok pesantren, Seperti ; Pondok Sidogiri dan Pondok Darul Hadits, sehingga ini menjadi contoh bahwa dari UMKM (petani tebu) menjadi musabab banyak membawa manfaat untuk ummat”.

Muhammad Anto Fachruddin sebagai Direktur Bank Jatim cabang Kepanjen juga menyampaikan sambutan pada hearing tersebut. “Bank Jatim juga termasuk bank yang membantu giat peringatan 1 Abad NU di Sidoarjo dan giat di NU di kecamatan Turen”. “Ini adalah awal perkenalan antara Bank Jatim dan PCNU yang dimulai dengan donasi/sedekah” imbuhnya

Prof. Fauzan Zenrif sebagai Kordinator Bidang Pengembang Ekonomi PCNU Kab Malang memberi informasi lanjutan. Prof Fauzan menyatakan, “Pada Bidang yang saya ampu memiliki unit-unit, dimana ada salah satu unit masuk pada komunitas dengan nama KPK NU (Komunitas Pengusaha Kecil Nahdlatul Ulama)”. “Kependekan kata itu bikin keder siapa saja yang dengar!” Kelakar beliau sambil dibarengi tawa renyah pada peserta hearing.

Lanjut dari Muhammad Anto Fakruddin, “Bank Jatim hadir merupakan perwakilan dari Kantor Pusat dimana lokasi kantor cabang kami berlokasi di Kepanjen”. Dan diperkenalkan pula satu persatu dari para staf dan Kepala Bagian

Atho’ Fakhrudin berkata, “Kami hadir dan aktif dalam Pengembangan ekonomi di wilayah Kab. Malang dengan potensi yang luar biasa ini dan juga ini adalah tantangan sekaligus menjawab keresahan kami kenapa bank sejenis dari provinsi lain bisa masuk ke Kab. Malang sementara Bank Jatim belum ambil bagian pada pengambangan ekonomi di Kab Malang secara mayoritas”

Diharapkan sinergi ini untuk bisa dicapai pilihan Win Win Solution dimana Bank Jatim bisa kontribusi pada UMKM warga NU Kab Malang dan warga NU bisa terlayani dengan kemudahan perbankan untuk usaha ekonomi produktif

Beberapa Produk Knowledge Bank Jatim juga dipaparkan, seperti; (1) Jatim mikro (2) Kredit KUR untuk UMKM dengan bunga murah sebesar 6% pertahun, pada tahun 2023 sangat diseleksi siapa saja yang berhak mendapat KUR. Besaran pinjaman Super mikro maksimal adalah 10 juta dengan bunga 3% dan ketentuan bunga naik sesuai dengan tahapan pengajuan KUR. Kemudahan yang lain adalah ada pilihan kredit tanpa agunan dengan maksimal pinjaman 100 juta dan tentunya mendapat rekomendasi dari penjamin, dan bila ada kendala pembayaran pihak Bank Jatim selanjutnya langsung pada Nasabah/Kreditur. Dan ada program (3) Kredit subsidi

Masih Informasi dari Atho’ Fakhruddin, imbuhnya, “Kebanyakan debitur ber-UMKM melalui bidang pertanian tebu dan peternakan, nantinya apabila ada hal teknis yang belum faham bisa ditanyakan secara langsung pada staf kami”. ” Pinjaman bisa diberikan oleh Bank Jatim dengan produksi UMKM dengan status usaha sudah berjalan minimal 2 tahun” tegasnya

Syakur sebagai Penyelia kreditur Bank Jatim cabang Kepanjen menambahkan, bahwa, “Bank Jatim juga memberi pinjaman dengan nilai minimal pengajuan dari 500 juta s.d 3 milyar, program ini bernama Kredit investasi (Projects Financing) dengan durasi 15 tahun”. “Project Financing tersebut bisa untuk pembangunan Kampus, Sekolah, Usaha, Klinik, dan hal serupa bahkan bisa pada pembelian tanah dengan catatan memang bertujuan untuk pendidikan dan sosial”. “Namun yang paling umum yakni pinjaman Kredit Financing untuk pembangunan di atas tanah hak milik lembaga”. pungkasnya

Sebagai penajam sesi hearing disampaikan pula bahwa calon nasabah tidak harus ke kantor cabang untuk membuat akun bank namun petugas akan ke rumah calon nasabah, dengan sederhana, gampang seperti contoh Bank Jatim dengan cukup memiliki single account untuk semua transaksi.

Sebagai Pengembangan teknologi perbankan, Suherman menguatkan pahaman kepada semua tamu undangan, “Dengan teknologi perbankan yang terus maju diharapkan tentunya milik Bank Jatim sendiri, supaya produk UMKM bisa berkembang dan bisa ekspor”

Khusus pada Lembaga di bawah naungan PC LP Ma’arif NU Kab Malang seperti sekolah dan madrasah, Bank Jatim memberi fasilitas perbanyakan sistem virtual account, dan tentunya pada Bank Jatim adalah gratis, tanpa biaya dengan ada perjanjian di awal. Virtual Account tanpa batasan jumlah peserta didik atau mahasiswa. Adapun untuk pembuatan ID diberikan persyaratan yakni, minimal ada 1.000 santri/siswa.

Selain pada produk-produk yang telah disebutkan di atas juga ada layanan prioritas dan ini sangat berbeda pada jasa servis secara reguler, calon nasabah bisa minta jalur khusus tanpa antrian yakni memanfaatkan produk Jatim Prioritas dengan kartu berwarna hitam.

Selain itu, ada juga program ke-agenan untuk pembayaran pajak PBB, Pajak Kendaraan,

Masih penekanan pada LP Ma’arif dan wujud tindak lanjut dari Program PW Ma’arif Jawa Timur atas kerjasama dengan Bank Jatim, supaya PC LP Ma’arif Kab Malang segera melakukan hearing secara khusus kepada pihak Bank Jatim cabang Kepanjen untuk pendampingan dan sosialisasi pada satuan pendidikan dibawah naungan LP Ma’arif NU Kab Malang. Tujuannya diharapkan ada pilot projek dari satuan pendidikan di bawah naungan PC LP Ma’arif NU Kab Malang

Abd. Wahid Khoiruddin

Post Comment