Breaking News
light_mode
Beranda » Muhammad Masykur Izzy Baiquni » Luru Ilmu Kanti Lelaku Hadratussyaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari

Luru Ilmu Kanti Lelaku Hadratussyaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari

  • account_circle Muhammad Masykur Izzy Baiquni
  • calendar_month Kamis, 30 Mar 2023
  • visibility 717

Muhammad Masykur Izzy Baiquni. Kamis 30 Maret 2023

“Meningkat berarti mengubah, jadi kesempurnaan terwujud karena perubahan berkelanjutan” Winston Churchill

Memasuki bulan Ramadhan di pekan pertama membawa saya teringat ke kilas masa lalu bahwa Indonesia telah kehilangan salah satu tokoh yang sangat hebat dan wafat pada 7 Ramadhan 1366 Hijriyah atau 25 Juli 1947 Masehi.

Malam itu ketika Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari hendak menyampaiakn pengajian kepada ibu-ibu Muslimat. Tiba-tiba Muhammad Yusuf mahsyar tergopoh menyampaikan bahwa Panglima Soedirman dan Bung Tomo mengirimkan utusan untuk menghadap ditemani oleh Kyai Gufron Komandan Sabilillah Surabaya. Para tamu bercerita bahwa NICA telah menguasai markas besar Hizbullah-Sabilillah di Singosari Malang sebagai pertahanan terakhir dari kedua pasukan tersebut. Serangan besar-besaran Belanda yang dipimpin oleh Jenderal S.H. Spoor menyebabkan jatuhnya banyak korban rakyat Indonesia yang sangat membuat Hadratussyaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari sangat kaget.

Ketika waktu menunjukkan 03.45 wib dini hari mendung kesedihan saat Hadratussayikh KH Hasyim Asy’ari dinyatakan wafat setelah sebelumnya dilakukan perawatan oleh dr. Mas Angka Nitisastra. Kehilangan tokoh yang luar biasa sehingga tidak heran bila keluar Keputusan Presiden (Keppres) nomor 249 tahun 1964, Presiden Soekarno menetapkan Hadratussyaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari Rais Akbar Nahdlatul Ulama sebagai pahlawan Nasional.

Muhammad Hasyim Asy’ari bin Asy’ari bin Abdul Wahid bin Abdul Halim atau Pangeran Benawa bin Abdurrahman atau Mas Karebet atau Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya bin Abdullah bin Abdul Aziz bin Abdul Fattah bin Maulana Ishaq bin Ainul Yaqin atau Sunan Giri.

Muhammad Hasyim Asy’ari binti Halimah binti Layyinah binti Shihah bin Abdul Jabbar bin Ahmad bin Pangeran Sambo bin Pangeran Benowo bin Jaka Tingkir bin Prabu Brawijaya VI atau bergelar Lembu Peteng.

Di literature lain yang agak berbeda disebutkan juga Muhammad Hasyim Asy’ari bin Abdul Wahid bin Halim bin Pangeran Sambo bin Pangeran Benawa bin R.A. Putri Khatijah binti Sunan Gunung Jati. Putri Khatijah dinikahkan dengan Sayyid Abdurrahman bin Umar bin Muhammad bin Abu Bakar Basyaiban atau terkenal dengan nama Sunan Tajuddin.

Lahir di Dusun Gedang Jombang, pada hari Selasa Kliwon 24 Dzulqa’dah 1287 Hijriyah atau bertepatan dengan tanggal 14 Februari 1871 Masehi. Dari tahun kelahiran beliau, masa kelahiran Kyai Hasyim dikelompokkan dalam bagian generasi muslim akhir abad XIX Masehi.

Saya ingin menuliskan sedikit dari berbagai pemikiran besar Hadratussyaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari terhadap manusia dan dunia pendidikan. Mukani dalam tulisannya menguraikan bahwa Hadratussyaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari menekankan bahwa tujuan pendidikan disamping pemahaman terhadap pengetahuan adalah pembentukan good man yang penuh dengan pemahaman secara benar dan sempurna terhadap ajaran Islam serta mampu mengaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari secara konsisten.

Ditulis dalam Buku Dinamika Pendidikan Islam bahwa Hadratussyaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari membagi ilmu dan pendidikan menjadi tiga kategori. Pertama adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan fungsi utama manusia di alam semesta yang kedudukannya sebagai ciptaan Tuhan. Kedua adalah ilmu-ilmu terkait al-Qur’an atau ilmu tafsir untuk dikuasai melalui pendidikan. Ketiga adalah ilmu hadits. Hadratussyaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari memposisikan manusia pada kedudukan yang sangat penting darlam proses transformasi ilmu dari satu generasi ke generasi berikutnya. Materi yang pertama kali harus ditanamkan kepada siswa adalah tauhid, karena ini merupakan fondasi dari materi lainnya. Moralitas merupakan aspek paling penting dalam menilai tingkat pemahaman siswa terhadap tauhid yang direflekksikan terhadap ketundukannya kepada hokum yang berlaku di masyarakat.

Sebagaimana dijelaskan dalam pemikiran beliau, bahwa pendidikan hendak membentuk manusia sempurna yang tercermin dalam sosok Nabi Muhammad saw, maka seharusnya materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa juga melakukan akomopdasi terhadap tokoh-tokoh yang patut diteladani sejarah hidupnya melalui metode uswah hasanah.

Hadratussyaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari berpandangan setidaknya manusia memiliki dua tugas yang harus dilaksanakan secara seimbang. Pertama adalah kedudukan manusia sebagai ciptaan Tuhan, manusia dituntut menunjukkan ketaatan kepada Allah swt., hal ini berimplikasi positif dalam perkembangan alam semesta. Di sisi lain, manusia sebagai ciptaan Allah swt bertanggung jawab terhadap kelestarian alam semesta. Manusia harus mau dan berusaha semaksimal mungkin agar potensi kemanusiaannya ditujukan untuk mewujudkan tugas ini.

Guru bagi Hadratussyaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari adalah profesi sangat mulia sebagai bentuk ketaatan manusia kepada Allah swt. Beliau memotivasi agar guru memiliki semangat pengabdian kepada kebenaran dan kebajikan yang tidak mengenal batas dan waktu, tidak boleh terjebak kepada paradigm materalisme yang bersifat temporal. Dalam Kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim, beliau menekan kan bahwa guru harus memiliki profesionalisme yang tinggi dalam mendidik siswa. Guru harus berkualitas, berkompetensi, dan kapabilitas keilmuan guru yang telah diakui oleh pihak lain serta secara kontinyu terus berupaya meningkatkan pemahaman keilmuannya dalam bidang yang diajarkan.

Hadratussyaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari melihat konsep guru menjadi dua kategori yaitu: Pertama secara personal bahwaguru harus harus mampu berupaya untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah, tidak diskrimantif terhadap siswa, dan menjadi teladan bagi siapa saja. Kedua secara professional bahwa seorang guru dituntut memiliki komitmen dan integritas tinggi untuk selalu meningkatkan kualitas profesionalismenya.

Dalam mengajar, guru harus mampu menjelaskan materi pembelajaran secara sederhana melalui bahasa yang mudah dipahami oleh siswa dan memberikan prioritas kepada materi pembelajaran yang lebih penting. Materi pembelajaran disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan intelektualitas siswa, ini bertujuan agar siswa tetap fresh, enjoy dan tidak bosan dalam belajarnya. Guru dituntut menjaga penampilan fisik, artinya tidak boleh terlalu berlebihan atau terlalu sederhana, harus disesuaikan dengan mata pelajaran dan lingkungan. Guru harus menjaga kondisi fisik dan stamina, tidak boleh mengajar dalam kondisi mengantuk, sangat lapar, ,udah emosi dan sebagainya. Dalam mengajar dilakukan dengan konsentrasi yang penuh sehingga tidak mudah membahas sesuatu yang tidak berkaitan  dengan materi pembelajaran.

Menurut Hadratussyaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari, sebenarnya interaksi yang dilakukan siswa dengan gurunya lebih memengaruhi tingkat kesuksesan siswa dalam belajarnya, dibandingkan dengan hanya mempelajari materi pembelajaran yang telah disampaikan di kelas. Beliau menyarankan agar siswa banyak berinteraksi dengan orang-orang berilmu daripada hanya mempelajari ilmu itu sendiri. Jika tidak mampu melaksanaknnya dengan baik, siswa harus belajar dengan tekun tidak membuang waktu percuma.  Pertanyaan saya sekarang dengan fenomena digital siswa sudah jarang berinteaksi dengan guru, solusinya? Dan juga bagaimana solusinya dengan siswa yang lebih senang mengisi waktunya dengan bermain atau berselancar di dunia maya?

Paling tidak, kajian rutin kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim yang dilakukan oleh LP Ma’arif NU Kabupaten Malang merupakan usaha untuk mimplementasikan filosofi luru ilmu kanti lelaku, selanjutnya? Setiap pribadi yang bisa menjawab langkah berikutnya…

Tulisan ini hanya sebagai wujud kekaguman kepada Hadratussyaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari, dan tidak bisa mewakili pemikiran besar yang beliau ajarkan. Semua hanya karena keterbatasan pengetahuan penulis.

Wallahu a’lam

Kamis, 30 Maret 2023 Masehi, atau 8 Ramadhan 1444 Hijriyah

  • Penulis: Muhammad Masykur Izzy Baiquni

Rekomendasi Untuk Anda

  • Guru Ma’arif Kabupaten Malang, Mengabdi di Islamic Center Kota Toyota, Jepang

    Guru Ma’arif Kabupaten Malang, Mengabdi di Islamic Center Kota Toyota, Jepang

    • calendar_month Selasa, 6 Mei 2025
    • account_circle humaslp2
    • visibility 834
    • 0Komentar

    Selasa, 06 Mei 2025 LP Ma’arif PCNU Kabupaten Malang   Kota Toyota, Jepang – Bahrudin, seorang guru yang aktif mengajar di Madrasah Aliyah Al-Ittihad Poncokusumo Kab. Malang di bawah lembaga Maarif  NU, kini menjalani misi dakwah di Islamic Center Kota Toyota Prefektur Aichi Jepang. Ketibaannya di Jepang tidak lepas dari support dari Sariraya Halal Mart […]

  • <strong>Musik untuk Kesuksesan Pendidikan</strong>

    Musik untuk Kesuksesan Pendidikan

    • calendar_month Jumat, 3 Mar 2023
    • account_circle humaslp2
    • visibility 550
    • 0Komentar

    Oleh: Muhammad Masykur Izzy Baiquni Takusen o mainicho o Koko desu goshitekitane Nando waratte nando naite Nando kaze o hiite Takusan o tomodachi to Koko de asondekitane Doko de hashite doko de koronde Doko de kenka o shite (Potongan lirik lagu Sayonara Youchin yang menggambarkan suasana kegiatan di TK) Pekan ini kita banyak sekali diadakan […]

  • TERINSPIRASI KONSEP PENDIDIKAN KETUA LP MA’ARIF KABUPATEN MALANG, DARUL FAQIH LUNCURKAN UNIT DAFA PALA

    TERINSPIRASI KONSEP PENDIDIKAN KETUA LP MA’ARIF KABUPATEN MALANG, DARUL FAQIH LUNCURKAN UNIT DAFA PALA

    • calendar_month Kamis, 30 Mei 2024
    • account_circle Muhammad Masykur Izzy Baiquni
    • visibility 578
    • 0Komentar

    Dr. K.H. faris Khoirul Anam Lc., Rabu 28 Mei 2024 Tim Dafa Pala telah mendaki beberapa puncak bukit dan gunung di wilayah Malang Raya, Mojokerto, dan Pasuruan. Dalam berbagai kesempatan, Ketua LP Ma’arif NU Kabupaten Malang, Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah menyampaikan bahwa keberhasilan pendidikan ditentukan oleh tiga hal, yaitu olah roso, olah […]

  • <strong>Membayar Kepemimpinan dengan Disiplin Diri</strong>

    Membayar Kepemimpinan dengan Disiplin Diri

    • calendar_month Jumat, 10 Feb 2023
    • account_circle humaslp2
    • visibility 493
    • 0Komentar

    Oleh: Muhammad Masykur Izzy Baiquni “Disiplin adalah senjata kemajuan” KH. Imam Zarkasyi Selasa 7 Februari 2023 kita telah dimanjakan dengan acara yang sangat spektakuler memasuki abad kedua Nahdlatul Ulama. saya dan mungkin Anda yang merasakan sama dengan saya tentunya sangat terpukau dengan berbagai macam kegiatan dan atraksi yang digelar, termasuk sajian dari Banser yang luar […]

  • Ziarah Haji ke Prof. Maskuri

    Ziarah Haji ke Prof. Maskuri

    • calendar_month Senin, 7 Agt 2023
    • account_circle humaslp2
    • visibility 427
    • 0Komentar

    Dr. Abd. Azis Tata Pangarsa, M.Pd Sabtu, 5 Agustus 2023, bakda Maghrib, saya mengirim pesan melalui WA ke Pak Amka (Dr. Abdul Malik Karim Amrullah, M.PdI) untuk mengajak beliau sowan sekaligus ziarah haji ke Prof. Dr. Maskuri, M.Si (Rektor UNISMA) yang kemarin baru sampai dari ibadah haji. Pak Amka, langsung merespon dengan cepat dan membalas […]

  • Perpisahan Pembelajaran Literasi, Sastra, dan Jurnalistik di SMP PGRI As Sarqowi Sepanjang

    Perpisahan Pembelajaran Literasi, Sastra, dan Jurnalistik di SMP PGRI As Sarqowi Sepanjang

    • calendar_month Minggu, 25 Des 2022
    • account_circle humaslp2
    • visibility 438
    • 0Komentar

    Muhammad Masykur Izzy Baiquni, Minggu 25 Desember 2022 LP Ma’arif Kabupaten Malang. Sabtu, (25/12/2022) perpisahan pembelajara literasi, sastra, dan pendampingan jurnalistik dalam bingkai “Fakultas Tarbiyah dan LP Ma’arif Kabupaten Malang Mengabdi” yang bertempat disekolah SMP PGRI As-Sarqowi Sepanjang sukses digelar . Acara ini dihadiri oleh Sebagian Mahasiswa/i Tadris Bahasa Indonesia Semester 1, 3, dan5. kedatangan […]

expand_less