Ma’arif Malang di Kampoeng Kita Probolinggo
- account_circle humaslp2
- calendar_month Minggu, 25 Mei 2025
- visibility 291

Izzy. Sabtu, 24 Mei 2025
Foto: Ketua Ma’arif PCNU Kab. Malang bersama para pimpinan LP Ma’arif Kraksaan Probolinggo
LP Ma’arif PCNU Kabupaten Malang
Sang surya belum terlihat memerah saat Saya keluar dari rumah menuju Dau Malang ndalem Prof Amka. Tujuan besar hari ini menuju Kabupaten Probolinggo, Kota yang terkenal dengan tembakau dan tambak udangnya.
Pagi ini, Sabtu (24/05/2025) Saya, Prof. Amka dan Mas Syuhada melaju diantara gemerisik air yang mulai deras. Kami menuju Kraksaan Probolinggo untuk menemui para guru Ma’arif Kraksaan dan sekitarnya. Perjalanan ini Kami tempuh sekitar dua sampai 3 jam. Ya lumayan jauh, tetapi kami menjalaninya dengan dasar cinta sehingga hal ini bagi kami menyenangkan.
Foto: Peserta Seminar
Kampoeng Kita Hotel dan Resto Condong Gading Kabupaten Probolinggo sudah dipenuhi oleh para guru yang saya perkirakan berjumlah sekitar 200 orang. Mereka sudah duduk di dalam aula dengan menggunakan beragam batik. Meskipun para guru perempuan didominasi kerudung warna “ijo” dan laki-laki dengan kopiah hitam. Namun, tirai kuning yang terpasang di sebelah seakan mengingatkan saya pada Tanah Melayu.
Ternyata para tokoh Pendidikan Kraksaan sudah duduk di podium dengan posisi mengarah kepada peserta. Lumayan sejuk, itu fikir saya. Dengan hawa panas Probolinggo yang sudah terkenal sangat panas, duduk di sini lumayan tidak begitu gerah.
Tidak berlangsung lama setelah kedatangan kami, acara pun segera dimulai. Seremonial yang beruntun tentunya perlu untuk didengar dan ditelaah lebih dalam.
Foto: Prof Amka memaparkan TQM
“Total Quality Management Mewujudkan Madrasah Unggul Berkarakter bersama Guru Besar UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang juga Ketua LP Ma’arif PCNU Kabupaten Malang Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah, M.Pd.I.,” Ujar dari perwakilan PCNU Probolinggo.
“Kami butuh solusi bagaimana strategi PMB yang jitu? Bagaimana membangun loyalitas kaum intelektual probolinggo agar memiliki kepedulian besar kepada Ma’arif?, Bagaimana solusi terhadap trend masyarakat Probolinggo yang sangat respek terhadap sekolah gratis? Bagaimana agar ada kepedulian bersama dan perubahan mindest pendidik yang masih terkotak-kotak?” sederet pertanyaan-pertanyaan dari para peserta dalam seminar tersebut. Mereka seakan ingin menumpahkan kegelisahan-kegelisahan yang selama ini mereka hadapi.
Foto: Pengurus Ma’arif Kab Malang dan pengurus Ma’arif Kraksaan berdiskusi perkembangan pendidikan Ma’arif di Kraksaan
Sedetik kemudian Prof. Amka mencoba mengurai dan memberikan pemaparan mengobati kegelisahan para guru. Saya menikmati semilir suara-suara di sekitar saya. Mereka sesekali menyeletuk materi ini, sesekali diantara mereka bicara apa selanjutnya yang ingin dilakukan sepulang seminar ini. Banyak juga wajah-wajah yang terlihat penuh konsentrasi meski sesekali menghela nafas sambil mengangguk-anggukkan kepala.
Kepedulian kepada kepuasan pelanggan atau stake holder, dengan berpedoman pada standar yang jelas, sambil menjaga keberlanjutan inilah acuan yang sangat penting. Dengan kepedulian yang terbangun menimbulkan rasa percaya. Rasa percaya inilah modal yang luar biasa besar menuju kemandirian.
Foto: Izzy dan Ahmad Syuhada memperkenalkan program LP Ma’arif PCNU Kabupaten Malang
Saya berfikir dan merasakan ada beberapa hal yang sedang dihadapi oleh Pendidikan di sini. Mungkin pemikiran saya kelirtu tetapi inilah sekilas yang saya tangkap. Masalah diantaranya 1) manajemen belum tertata dengan baik, 2) kurangnya rasa percaya diri, 3) sinergi dan relasi, 4) problematic ego, 5) ide dan kreativitas, dan 6) komunikasi.
Demikianlah kiranya..
Wallahu a’laam
- Penulis: humaslp2