Bercerita Tentang Belajar
- account_circle humaslp2
- calendar_month Jumat, 11 Apr 2025
- visibility 120

Izzy. Juma’at 11 April 2025
“Usahakan pelajaran yang baru diperoleh oleh guru, di muthola’ah 11 kali, walau pelajaran tersebut sudah dipaham sebelumnya” KH Mahrus Aly
LP Ma’arif PCNU Kabupaten Malang
Nuansa Idul Fitri masih sangat terasa. Di masyarakat, di sekolah-sekolah terlihat geliat silaturrahim . semua merasakan keindahan kehidupan beragama yang menyenangkan. Anjang sana dan reuni memberikan banyak pelajaran bagi yang merasakan.
Kehidupan berbahagia ini selanjutnya bagaimana caranya tetap dirasakan dalam kebahagiaan belajar di dunia pendidikan. sering terlupa, anak anak banyak yang tidak mengenal para tokoh intelektual muslim yang sangat senang belajar. Siswa-siswa lebih mengenali Alexander Bell, John D. Rockefeller, Tehodore Roosevelt, Henry Ford, atau pun Thomas Alva Edison.
Ulama dan cendekiawan muslim hidup untuk mengabdikan diri untuk kebermanfaatan orang banyak dengan tetap terus belajar. Kita banyak sekali memiliki tokoh-tokoh hebat yang memiliki keunikan ketika belajar dan perlu dikenalkan biografinya kepada siswa-siswa saat ini.
Belajar menyenangkan atau belajar dengan senang. Rasa senang ini terus ditumbuhkan, karena kalau senang maka kita akan total melakukannya. Dengan totalitas belajar kita akan menjadi ahli spesifikasi ilmu yang kita tekuni. KH Djazuli pernah berkata “Kunci utama mencari ilmu adalah mempeng (rajin).”
Banyak sekali ulama atau cendekiawan yang memiliki ke-nylenehan saat belajar seperti: Ibnu Khayyath An Nahwi tokoh bahasa, sastra, nahwu, dan hadis dari Samarqandi, beliau senang belajar meskipun sambil berjalan, koleksi bukunya sangat banyak.
Muhammad bin Ya’qub Al Fairuzabadi. Sang kolektor buku dan penulis ternama dari Persia. Terkenal ahli dalam Bahasa, sastra, tafsir, dan hadis. Konon Ketika melakukan perniagaan dan berdakwah ke berbagai negara, beliau selalu membawa beberapa peti yang penuh berisi buku. Disaat beritirahat atau bermalam, beliau membaca buku-buku tersebut dan menuliskan apa yang ia pelajari.
Sejarawan kelahiran Hijaz dan besar di Baghdad, Al Khatib Al Baghdadi. Penghasil biografi para periwayat hadis. Saat berjalan pun di tangannya terdapat kitab yang dibaca dan dipelajari. Alhamdulillah ada pesantren yang sudah membudayakan model seperti ini.
Abu Ala Ala al Hamadzani, sastrawan yang juga ahli hadis. Dikisahkan bahwa setiap bepergian, beliau selalu memikul buku-bukunya. Saat singgah di sebuah kawasan, beliau bermalam di masjid kawasan tersebut. Pada waktu itulah beliau menelaah buku-bukunya hingga beliau melanjutkan perjalanan.
Cerita ini saya tuliskan sebagian kecil dari para tokoh-tokoh lain yang juga sangat popular. Kita memiliki banyak sekali figur, namun jarang dikenalkan pada generasi berikutnya. Sebagian kisah luar biasa para ulama dalam belajar sepanjang hidupnya. Hal ini sesuai dengan dawuhnya KH As’ad Syamsul Arifin “Janganlah sia-siakan waktu libur, jadikan waktu libur untuk mencari ilmu tambahan.”
Van Goethe berujar “Jangan melewatkan sehari pun tanpa memandang karya seni yang sempurna, mendengarkan music yang merdu, dan membaca buku yang terkenal.” Setiap pelaku kehidupan mendapatkan banyak hal untuk dipelajari. Kita dapat memilih untuk mau belajar dan terus memelajarinya, atau justru berpikir sempit dan berhenti bertumbuh. Keputusannya ada di tangan kita sendiri.
Wallahu a’laam
Penulis: Izzy
- Penulis: humaslp2