Bq & Abd. Rozzaq, M.Pd. Kamis 04 Juli 2024
LP Ma’arif PCNU kabupaten Malang
“Masih ada energi yangg hadir diwaktu yang semestinya, masih ada embun penyejuk yang menetes pada waktu semestinya, masih ada madu yang tak tergantikan ditengah herbal, obat, jamu, dan ramuan yang merebak. ….. Kehadiran, hipnotis Prof. Dr. KH. Imam Suprayogo dalam dunia pendidikan, madrasah, guru masih tak tergantikan.” Kata Abd. Rozzaq selaku ketua panitia Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) guru MI se-Kab. Malang yang dilaksanakan di Hotel Grand Miami Kepanjen mulai dari tanggal 27 Juni sampai dengan 6 Juli 2024.
Hari ini, Kamis, 4 Juli 2024, Prof. Dr. KH. Imam Suprayogo hadir di acara tersebut sebagai salah satu nara sumber yang dapat menghipnotis peserta gelombang keempat dengan peserta 300-an guru. Semua peserta yang berjumlah mencapai 1.800-an guru sangat antusias mengikuti kegiatan ini.
Kali ini, Tokoh sangat fenomenal sekaligus Guru besar UIN Maliki ini menyampaikan materi kunci sukses mengelola pendidikan, madrasah, yayasan, perguan tinggi, bahkan hidup bermasyarakat. Raga ini hanyalah titipan dari pemiliknya. Ketika ruhani ada dalam genggaman, jasmani tak bisa berbuat apa-apa. Ketika ruhani dikembalikan lagi, maka jasmani akan bisa berfungsi semestinya.
Ketika ada lafal Allah disitu ada lafalz Muhammad, dalam syahadat selalu ada Allah ada Muhammad. Begitu seterusnya, jelas beliau disela-sela sambil gurau.
Peserta semakin tidak sabar menunggu “apa kunci sukses” Prof Imam. Peserta sampai ada yg bertanya: 1) Apa wiridan yg rutin Prof baca sehingga sukses? tanya peserta dari Pakisaji, 2) Apa motto hidup Prof Imam bisa membesarkan UIN? tanya peserta dari Bululawang, 3) Bagaimana menjadikan diri bersama orang lain sukses bersama? tanya peserta dari Tajinan.
Peserta PKB semakin menyeruak dalam keheningan menunggu jawaban Prof Imam. Terlihat Prof Imam mengubah posisi duduknya. Kunci sukses menurut beliau: Jalankan shalat sampai benar-benar merasakan bertemu Tuhannya, bacalah sholawat sampai benar-benar merasakan bertemu dengan kekasih-Nya, jalinlah silaturrahmi sampai merasakan tak ada dosa diantara sesama.