Muhammad Masykur Izzy Baiquni. Rabu, 28 Juni 2023.
LP Ma’arif NU Kabupaten Malang.
Susana tidak biasa terlihat di lingkungan RA dan MI Roudlotul Ulum Pagak Malang. Umbul-umbul mewarnai kemeriahan di hari itu, Sabtu (24/6/2023). Area halaman ditutup dengan tenda dan pentas yang menjadi pusat perhatian para tamu undangan dan siswa siswi yang hari itu di wisuda.
Sejumlah 33 siswa siswi RA Roudlotul Ulum (RARU) dan 28 siswa dari MI Roudlotul Ulum (MI RU) melaksanakan wisuda. RA RU di bawah kepemimpinan Hj. Hasanah, S.Pd., dan MI RU yang dikepalai oleh H. Moh. Rokhim, S.Sos. giat bersama dalam prosesi tersebut. Didukung oleh berbagai elemen masyarakat terlihat dalam acara tersebut. Hadir perwakilan Camat Pagak, Unsur pemerintahan Desa, pengurus yayasan Pondok Pesantren Al Hidayah Gus Hidayatulloh, tokoh masyarakat, tokoh agama dan perwakilan dari LP Ma’arif NU Kabupaten Malang yang ditugaskan kepada Izzy untuk menghadiri.
Acara yang sangat kental dengan nuansa Aswaja An Nahdliyah terlihat dalam wisuda ini. Para siswa bersama-sama melantunkan Nadoman di atas pentas, Nadhoman tersebut diikuti juga oleh para undangan yang turut serta melantunka secara lirih. Masih dengan mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan yang kuat, setiap wisudawan baik RA maupun MI Roudlotul Ulum melakukan prosesi sungkeman kepada orang tua masing-masing. Setiap wali murid diminta naik ke atas pentas secara bergantian rapi dan kemudian diikuti oleh putra atau putrinya. Siswa siswi melakukan sungkeman dengan bersimpuh di depan orang tua sebagai wujud pengabdian mereka, dan disambung dengan doa-doa dan restu yang dihaturkan orang tua demi keselamatn putra atau putrinya di dunia hingga akherat.
Foto: Sungkeman
“Ini adalah tradisi dalam acara wisuda yang sudah lama kami lakukan, juga sebagai bentuk implementasi aswaja an nahdliyah di tempat kami kami tampilkan di sini” Ujar H. Abdurrokhim, S.Sos., kepala MI Roudlotul Ulum Pagak. Ucapan selamat disampaikan secara langsung atas nama Camat Kecamatan Pagak, Pengawas, dan LP Ma’arif NU Kabupaten Malang.
Selanjutnya, dalam orasinya yang sederhana, Izzy menyampaikan pesan-pesan dari ketua LP Ma’arif NU Kabupaten Malang Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah, M.Pd.I., yang saat itu juga menghadiri wisuda di beberapa tempat lainnya. Izzy menguatkan “Pimpinan LP Ma’arif NU Kabupaten Malang, menyampaikan beberapa poin penting, terkait eksistensi sekolah dan madrasah hari ini yang sudah menjadi bagian penting dari unsur pendidikan, karenanya sekolah dan madrasah di bawah naungan LP Ma’arif, Pertama, Harus memandang siswa bukan sebagai objek pendidikan tapi sebagai subjek pendidikan, harus melihat siswa sebagai manusia seutuhnya yang pasti memiliki potensi luar biasa didalam dirinya, biarkan potensi mereka berkembang dengan proses pembinaan yang terukur agar mereka bahagia menjalaninya. Kedua, Harus tetap menjaga nilai-nilai Ahlussunnah walJammah an Nahdiyah yang sudah diajarkan para Kyai dan Pendiri NU, melalui pembiasaan, pengenalan sejarah NU atau bisa dengan diajarkan dengan nadhom Aqidatul Awam dan lain sebagainya. Ketiga, LP Ma’arif mengusung konsep pendidikan Bahagia, karenanya ajari siswa menjadi manusia yang merdeka, dengan selalu mengajak mereka melakukan refleksi diri serta mengevaluasi diri setelah melakukan aktivitas apapun, agar mereka sadar sepenuhnya kekuatan dan kelemahan mereka. Keempat, Madrasah dan sekolah ma’arif harus terus mendorong kemandirian, karena ma’arif memang sejak awal berdiri dari dukungan masyarakat, karenanya terus meningkatkan dan menjaga TRUST agar masyarakat ikut serta menjaga bahkan menghidupkan madrasah dan sekolah. Kelima, Madrasah dan sekolah di bawah LP Ma’arif Kabupaten Malang harus memberikan contoh kesederhanaan dalam semua program dan aktivitas, agar bisa mendidik anak sejak dini menjadi pribadi yang bersahaja, tawaduk yang menjadi bekal mereka saat hidup di masyarakat.”
Siswa MI RU Melantunkan Nadhoman
Siswa RU bernyanyi bersama ditujukan dedikasi para guru
Gus Firdaus, tokoh agama yang juga sebagai wali murid di lembaga tersebut mengajak kepada wali murid lainnya “Anak harus sekolah dan mondok, kalau tidak bisa keduanya maka harus mondok atau harus sekolah. tidak boleh tidak mondok dan tidak sekolah alias menganggur tidak belajar. Mari kita dukung program-program yang sudah digerakkan oleh LP Ma’arif NU Kabupaten Malang.”
Dalam Tausiyahnya, Abah Kholili berkata bahwa siswa siswi yang lulus RA agar melanjutkan ke MI Roudlotul Ulum, lulusan MI ke MTs., dan lulusan MTs. melanjutkan ke MA Roudlotul Ulum. Sehingga pendidikan sesuai dengan jalurnya.
Selain itu, kemeriahan ini juga diisi oleh Pagar Nusa, tampil siswa-siswi yang belajar Pagar Nusa dan telah meraih penghargaan. Sedangkan anak-anak RA dan MI juga tidak lupa memberikah penghargaan terhadap guru-guru yang telah mendidik mereka.