humaslp 5 hours ago Berita, Pendidikan
Muhammad Masykur Izzy Baiquni. Senin 21 November 2022
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, bekerja sama dengan PTKIN, Kementerian Agama dan LP Ma’arif Kabupaten Malang menggelar Maliki International Islamic and Science Expo (MIISE) selama dua hari di Gedung Rektorat UIN Maliki Malang dengan berbagai event diantaranya workshop, ekspo dan kompetisi produk, hingga seminar.
Salah Satu Produk Unggulan LP Ma’arif Kabupaten Malang dalam MIISE
belakang kegiatan Gelar Karya Produk (15-16/11/2022) yang diprakarsai oleh Pusat Studi Islam dan Sains LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang adalah untuk mengangkat produk yang selama ini sudah banyak dikembangkang, di mana produk itu sebenarnya sudah mencerminkan nilai-nilai integrasi islam dan sians. “Produk itu saya yakin cukup banyak, tetapi tidak tereksplore, Kami mengetahui kenapa itu belum tereksplore dengan bagus setelah kami mencari informasi terkait terutama literature atau artikel tentang produk itu tidak banyak. Paling hanya buku-buku media pembelajaran itu yang lebih banyak” Ujar Dr. Begum Fauziyah, S.Si., M.Farm., Ketua Halal Center UIN Maliki Malang, Dosen Farmasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Masih menurut Dosen Farmasi ini “Padahal sebenarnya yang dibutuhkan tidak hanya itu, dan itulah salah satu inisiasi dari Kami untuk mengakomodir dimulai dari internal yang kami bisa lakukan dan kemudian kami mengundang dari PTKIN-PTKIN yang lain, kemudian lembaga-lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Pendidikan Agama, termasuk kita mengundang LP Maarif Kabupaten Malang.”
Desain kegiatan MIISE
“Kami mendesain lebih dari 50 booth tetapi karena keterbatasan ruang dan waktu kami hanya bisa menyiapkan 30 booth. Dan saat ini, kami baru bisa memberikan untuk LP Ma’rif 1 both. Saya berdiskusi dengan Pak Amka, Kami sepakati tahun depan lebih banyak disiapkan program unggulan dari LP Ma’rif Kabupaten Malang. Supaya bisa dipamerkan lagi di tahun 2023” Ujar Dr. Begum.
“Selain dari UIN Malang sendiri, acara ini dihadiri peserta dari Surabaya, UIN Walisongo Semarang, dari Universitas Negeri Malang. Selanjutnya setiap peserta harus bisa mengintegrasikan Islam dan Sains, untuk saat ini Kami mengkategorikan tiga jenis kategori. Pertama ada nilai-nilai media pembelajaran baik nondigital ataupun digital. Kedua, mengandung nilai-nilai produk halal, dan digitalisasi teknologi untuk produksi halal. Jadi kami mencoba mengakomodir topik-topik seperti itu, bisa jadi tahun 2023 akan ada kategori tambahan, namun untuk tahun ini sementara kami membuat cluster di tiga kategori tersebut.” Ujar Ketua Halal Center UIN Malang ini.
Masih menurut Dr. Begum yang juga sekaligus sebagai pengurus LP Ma’arif Kabupaten Malang “Sesungguhnya di LP Ma’arif sudah memiliki potensi untuk pengembangan produk di bidang digital teknologi, diantaranya yang dimunculkan saat ini adalah SMK Al Ma’arif Singosari. Saya dan Pak Amka ingin LP Ma’arif Kabupaten Malang menonjol produk-produknya, dan apa yang dikerjakan itu harus diberitakan dan dipublikasikan. Dan ini inisiasi awalnya dari pusat studi Islam dan sains”.
Di lain waktu, Izzy meminta komentar dari salah satu peserta “Salah satu hasil yang kita pamerkan disini adalah cangkang kapsul dari ampas tebu, prosesnya ampas tebu setelah digunakan, kemudian di keringkan dan diolah menjadi selulosa, lanjut menjadi CMC-Na dan tahap akhir menjadi cangkang kapsul, terakhir Kita produk menjadi Gemash. Maka hasil pemanfaatan limbah ini sangat berguna. Acara ini sangat bermanfaat, karena kita bisa mengenalkan produk dan kita ada wadah mengenalkan produk ke semua orang.” Ujar Ludi satu mahasiswa semester lima Farmasi.
Harapan Progres Kerjasama dengan LP Ma’arif Kabupaten Malang
Tujuan jangka panjang dari kegiatan ini dengan LP Ma’arif Kabupaten Malang adalah LP Ma’arif Kabupaten Malang punya inventaris produk dari sekolah atau madrasah LP Ma’arif, produk tersebut akan diberikan pendampingan sampai pencapaian hak paten, sampai ke komersialisasi, pembianaan grand, dan pembinaan produk dll. Bisa sampai ke Haki bisa ke up skill apa saja yang telah dilakukan.
Di sisi lain, program kantin halal juga dikembangakan dengan bekerja sama dengan kementerian agama untuk program kantin halal. Dan Ma’arif sudah melakukan langkah awal dengan menentukan beberapa sekolah sebagai pioneer, mindset yang dikembangkan untuk kantin halal ini adalah Ma’arif memberikan pendampingan pembenahan kantin halal baru kemudian selanjutnya diajukan ke Kementerian Agama. Setelah pendampingan dan program berjalan dengan baik maka selanjutnya bisa diajukan pendaanaan kepada Kementerian Agama. Ma’arif menginventarisir kebutuhan yang harus dipenuhi dan langkah berikutnya adalah koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk pembinaan izin dan sanitasi.
Kembali ke program MIIES ini. Target yang paling dekat untuk dicapai adalah: pertama, ada daftar produk yang potensial untuk paten dan potensial untuk komersialisasi, kedua perluasan jejaring, contoh dari media pembelajaran bisa bekerja sama dengan pusat studi Islam dan Sains
Dr. begum berharap untuk masa mendatang “Persiapan untuk 2023 sebaiknya Institusi Kami dan LP Ma’arif bisa bersinergi dalam nota kesepahaman, termasuk menyiapkan bidang apa saja dan pembinaan apa saja, dan nilai-nilai klausul program yg sudah bisa diklasifikasi juga dicantumkan di sana”
“Saya ingin LP Ma’arif semakin berdaya saing, maju, dan unggul terutama tidak hanya dalam konsep pembelajaran Islam saja, tetapi juga bisa mengimplementasikan konsep pembelajaran Islam dan sains. Ada nilai integrasi yang harus disentuh juga oleh sekolah-sekolah Islam di lingkungan NU, Saya harap LP Ma’arif segera menginventarisir data, karena selama ini Kita lemah di data dan pemetaan potensi produk sekolah”.
Kalau berbicara produk, produk bukan hanya makanan dan minuman, tetapi produk juga meliputi media pembelajaran, hasil teknologi tepat guna contohnya tentang pengelolaan sampah. Data base seperti ini dibutuhkan untuk menyiapkan pembangunan integrasi Islam dan Sains secara valid. Dari data base itu kemudian dipilah mana yang tingkat baru menginisiasi, tingkat medium, mana yang sudah siap. Hasil dari kegiatan-kegiatan kemudian disosialisasikan melalui media-media.
(mzizzybq)