Bq. Selasa 2 Juli 2024
LP Ma’arif PCNU Kabupaten Malang
“Selalu ada sesuatu yang bisa dipelajari bahkan bagi seorang master sekalipun” Master Shifu.
Sahabat saya meminta saya membantunya untuk mengisi pelatihan para guru. Saya menerimanya dengan semangat dan saya bahagia karena tentunya saya akan bertemu dengan para guru yang memiliki motivasi yang tinggi.
Ngomong-ngomong tentang motivasi. Saya teringat dengan ucapan McDonald, “Motivation is a energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions” Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Selama sepekan saya menemani para guru, saya bersyukur karena dengan kebersamaan ini sesungguhnya saya belajar banyak kepada para guru-guru yang sudah sangat berpengalaman. Namun, tugas saya saat ini adalah menyebarkan lagi “virus motivasi” kepada guru guru yang mengikuti pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang diadakan di Hotel MIAMI. Ya, motivasi dan rasa kebahagiaan.
Kenapa motivasi perlu terus dihidupkan, khususnya motivasi belajar? Karena motivasi bisa naik dan bisa turun. Dalam belajar, motivasi sangat diperlukan. Sebab, seseorang yang tidak memiliki motivasi dalam belajar, ia tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Dan yang perlu diingat bahwa di dalam motivasi tidak bisa lepas dari apa yang disebut dengan minat, disiplin, dan juga perhatian.
Seorang guru harus memiliki motivasi yang tinggi, yang ia perlihatkan dalam perilakunya. ini juga disampaikan oleh De Decce dan Grawford bahwa ada empat fungsi guru yang berkaitan dengan peningkatan motivasi belajar para siswanya, yaitu: guru harus menggairahkan siswa dalam belajar dan menghindari hal monoton dan membosankan; Memberikan harapan yang realistis; Memberikan insentif berupa reward atas keberhasilannya; dan, guru mengarahkan perilaku siswa.
Untuk mengajak orang lain memiliki motivasi. Maka, seyogyanya saya sendiri pun harus memiliki motivasi intrinsik yang kuat. Motivasi intrinsik ini haruslah lebih besar daripada motivasi ekstrinsik, yakni motivasi yang berasal dari luar diri.
Di dalam 25 Ways to Win with People, Maxwell menuliskan bahwa setiap orang membutuhkan motivasi dari waktu ke waktu. Ia menulis bahwa kita tidak boleh menganggap enteng kekuatan motivasi. Hal itu dikarenakan a) motivasi membantu orang yang mengetahui apa yang harus ia kerjakan, untuk melakukan hal itu; b) Motivasi membantu orang yang mengetahui komitmen seperti apa yang harus mereka buat, untuk mewujudkannya. c) Motivasi membantu orang yang mengetahui kebiasaan apa yang harus mereka patahkan, untuk mematahkan kebiasaan itu. d) Motivasi membantu orang yang mengetahui jalur mana yang harus mereka tempuh, untuk mengambil jalur itu.
Keberhasilan yang kita raih bisa menjadi motivasi. Namun, banyak para motivator berpendapat bahwa kegagalan adalah satu motivator terbesar….Bagaimana menurut Anda?
Wallahu a’laam