Meraih Potensi dengan Perubahan Mengembangkan Diri

Meraih Potensi dengan Perubahan Mengembangkan Diri

Oleh: Muhammad Masykur Izzy Baiquni, Selasa 03 Januari 2023

“Musuh Terbesar Bagi Kesuksesan adalah Kesuksesan Hari Ini” Rick Warren

Ahad 01 januari 2023 dunia memasuki tahun 2023. Hampir di seluruh dunia selalu berharap di tahun baru akan ada hal baru yang lebih baik, atau berubah menjadi terbaik. Hari pertama di tahun 2023 ini Kami dI LP Ma’arif Kabupaten Malang mengawali dengan menghadiri pengabdian pengukuhan di sebuah yayasan pendidikan. Dalam satu mobil, hari itu saya dan guru saya Dr. Amka berbicara tentang rencana program LP Ma’arif kedepannya. Beliau bilang akan mengembangkan manajemen perubahan. Saya fikir ini waktu dan momen menarik di mana di awal tahun diisi dengan pengabdian dan mendiskusikan tentang manajemen perubahan. Sebuah semangat yang perlu diteruskan.

Debra A Hopee and Rick A Bevins seperti yang dikutip oleh Dr. Amka dalam Buku Quality Assurance Becoming Quality Enterpreneur menjelaskan bahwa manajemen perubahan adalah metode memanfaatkan perubahan untuk menghasilkan resolusi yang sukses, dan biasanya mencakup tiga fase utama meliputi persiapan, implementasi, dan tindak lanjut. Sebuah proses perubahan yang sistematis kemudian disebut sebagai manajemen perubahan.

Dr. Amka (2022: 59) menjelaskan bahwa manajemen perubahan setidaknya harus mampu melakukan perubahan di beberapa aspek dalam organisasi, di antaranya perubahan dari berorientasi pada kuantitas ke kualitas, dari kerja secara individual ke kolaborasi, dari kerja secara gradual ke sistematis, dari sistem yang prosedural ke proses berorientasi produk, dari sistem manual menjadi otomatis, dari sistem yang terpisah ke sistem yang terintegrasi. Pada akhirnya, kurangnya manajemen perubahan yang efektif dapat menyebabkan organisasi gagal.

Berbicara tentang perubahan, Saya fikir tidak bisa lepas dari pengembangan diri. Manusia tidak bisa lepas dari peningkatan kualitas diri. Kualitas diri dimulai dari persiapan, implementasi, dan tindak lanjut. Proses pengembangan diri manusia tidak bisa lepas dari perubahan. Pengembangan diri membutuhkan perubahan namun kabanyakan orang enggan berubah. Dalam hal ini yang dimaksud tentunya ke lebih positif atau lebih berkembang lagi.

Izinkan saya mengutip apa yang dikatakan oleh Penulis ternama Gail Sheehy (dalam Maxwell, 2018: 82) “Bila kita tidak berubah, kita tidak berkembang. Bila kita tidak berkembang, kita tidak benar-benar hidup. Perkembangan menuntut kita meninggalkan ‘zona nyaman’ untuk sementara waktu. Ini bisa berarti mengorbankan pola-pola yang membatasi namun sering kita lakukan, pekerjaan yang aman namun tidak memberi hasil yang sesuai, nilai-nilai yang tidak lagi diyakini, relasi yang telah kehilangan maknanya. Seperti yang dikatakan Dostoevsky, ‘mengambil sebuah langkah baru dalam mengucapkan sebuah kata baru adalah hal yang paling ditakuti orang-orang,’ Ketakutan seharusnya muncul dalam bentuk yang benar-benar berbeda.”

Saya fikir di dunia pendidikan atau dilembaga pendidikan ini perlu dipersiapkan segera. Saya teringat kata bijak yang pernah disampaikan oleh ahli tafsir Prof. Dr. HM. Quraish Shihab “Siapa yang ingin mengubah dunia dimulai dari merubah dirinya sendiri”. Perubahan dan pengembangan adalah pilihan. Bagi pelajar ini penting, sebab orang yang tidak mengembangkan diri tidak akan meraih potensi mereka. Dan hal paling efektif untuk mewujudkan potensi adalah komitmen terhadap pengembangan diri. Jadi betapa pentingnya ini dilakukan oleh para pembelajar.

Pembelajar bisa menggunakan waktu senggang mereka ketika tidak di kelas dengan mengisi kegiatan seperti membaca buku, artikel, dan lainnya. Mempelajari berbagai jenis buku dengan memahami konsep-konsep utamanya, menghafal atau mengambil kutipan untuk dijadikan pedoman, atau memperbaharuai hal-hal yang telah mereka pelajari. University of Michigan beberapa tahun lalu menemukan bahwa sepertiga dokter di Amerika Serikat begitu sibuk bekerja sehingga mereka tertinggal dua tahun di bidang inovasi mereka.

Rick Warren berkata “Musuh terbesar bagi kesuksesan adalah kesuksesan hari Ini”. Ini sangat cocok seperti yang diajarkan oleh KH. Imam Zarkasyi Gontor bahwa penyakit berpuas diri dan keenakan berada di zona nyaman dilandasi oleh: Pertama, sikap bangga yang berlebihan akan kesuksesannya di masa lalu. Kedua, keyakinan bahwa masa depan dapat diperkirakan. Ketiga, merasa bisnisnya sudah besar, jadi segala kesulitan hidup nanti dapat diatasi.

Obrolan dan ide besar ini perlu Kita tata secara perlahan. Manajemen perubahan dan pengembangan ini dimulai dari memupuk kepercayaan setiap saat di setiap lembaga yang kita dampingi setiap waktu, kepercayaan antara kepala dengan guru, guru dengan murid, dan lembaga pendidikan dengan wali murid atau masyarakat. Sebab kepercayaan bukanlah bisa muncul dalam sekejap.

Wallahu a’lam

Senin, 02 Januari 2023

Pukul 22: 41 wib

Post Comment