Bq. Ahad, 14 Juli 2024.
“Semua yang dmulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu” Benjamin Franklin
Madrasah atau sekolah adalah satuan pendidikan formal yang mengedepankan pendidikan ramah peserta didik / warga belajar. Pendidikan ramah tanpa marah adalah pendidikan yang aman, bersih dan sehat, dan mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak peserta didik dan perlindungan peserta didik dari bullying, kekerasan, pelecehan seksual, dan diskriminasi / intoleransi. Pendidikan ramah tanpa marah juga mendukung partisipasi peserta didik dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawasan, dan mekanisme pengaduan terkait pemenuhan hak dan perlindungan peserta didik di pendidikan.
Hari ini, Ahad 14 Juli 2024 kami bergerak ke MTs.dan MA Roudlotul Ulum di bawah Yayasan Pondok Pesantren Al Hidayah Pagak. Kami akan bertemu dengan seluruh siswa mulai kelas VII hingga kelas XII dan wali murid yang juga hadir. lebih dari 200 orang memenuhi aula di lantai dua saat itu.
Saya mengawali tanpa lupa memperkenalkan Ketua LP Ma’arif PCNU Kabupaten Malang, Prof. Dr. H. Abdul Malik karim Amrullah, M.Pd.I yang menggunakan kaos bertuliskan “Ma’arif Pendidikan Ramah Tanpa Marah” dan Dr. Risa Elvia yang menggunakan atribute seragam Ma’arif.
Pendidikan ramah ini akan terus digalakkan dan dikampanyekan seantero Kabupaten Malang. Pendidikan yang ramah ini sangat penting. Kita bisa melihat dari tujuan pendidikan ramah tanpa marah ini yaitu: (1) Untuk memenuhi, menjamin, dan melindungi hak peserta didik / warga belajar, (2) Memastikan bahwa satuan pendidikan mampu mengembangkan minat, bakat, dan kemampuan peserta didik/warga belajar. dan (3) Mempersiapkan peserta didik/warga belajar untuk bertanggung jawab kepada kehidupan yang toleran, saling menghormati, dan tolong menolong antar sesama peserta didik/warga belajar.
Saya melihat begitu antusiasnya para audiens dalam mengikuti giat tersebut. Tentunya, peran guru di lembaga tersebut sangat mendukung kelancaran dan kesuksesan acara. Tidak berhenti sampai disitu, guru memiliki peran besar bersama wali murid untuk melanjutkan pendidikan dengan budaya ramah dan bahagia di lembaga dan di keluarga.
Guru juga sangat berperan agar bagaimana anak anak yang menjadi duta-duta ataupun laskar-laskar yang menebarkan pendidikan yang ramah dan menyenangkan di sekolah.
Gerakan pendidikan ramah tanpa marah perlu terus diwujudkan di berbagai pelosok Kabupaten Malang. Hal-hal yang mengarah kepada kekerasan verbal dan non verbal yang menghasilkan efek negatif perlahan dikikis sehingga budaya kebahagiaan dalam belajar tumbuh dan subur. Kita semua melakukan hal yang mungkin terlihat kecil namun memiliki efek sangat besar.
Sebagai penutup saya sangat setuju apa yang disampaikan oleh Mahatma Gandhi (1869-1948) yang berkata “kau tidak akan pernah tahu apa hasil dari tindaknmu. tetapi jika kau tidak melakukan apapun, tentunya tidak akan menghasilkan apapun.”
Wallahu a’laam