humaslp 36 mins ago Opini
mzizzybq. Senin 10 Oktober 2022
eberapa waktu ini kita seakan digemparkan dengan beberapa berita yang beredar di media massa. Media massa adalah sarana informasi untuk menginformasikan beragam peristiwa, pengetahuan, kebijakan, harapan, dan opini kepada masyarakat. Media massa merupakan media yang diperuntukkan untuk massa. Dalam ilmu jurnalistik, media massa yang menyiarkan berita atau informasi disebut juga istilah pers (Widarmanto, 2015: 10).
Berdasarkan Undang Undang (UU) Pokok Pers pasal 1 ayat (1) pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengelola, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis yang tersedia. Misi yang diemban dan dilaksanakan oleh pers atau media massa adalah ikut mengamankan, menunjang, dan mengikutsertakan pembangunan nasional.
Di dalam media massa berisi berbagai berita. Berita adalah informasi yang menginformasikan peristiwa atau kejadian yang penting diketahui oleh masyarakat, yang disampaikan secara lisan maupun tulisan (Jauhari, 2013: 193). Berita adalah sebuah laporan atau pemberitahuan mengenai terjadinya sebuah peristiwa atau keadaan yang bersifat umum dan baru saja terjadi yang disampaikan oleh wartawan di media massa (Djuraid, 2012: 9).
Terkadang kita menemukan pemilihan kata yang disampaikan tidak sesuai dengan fakta kejadian. Entah ini karena penyimpulan opini yang tidak tepat, penulis yang tidak hadir di lokasi, atau perihal lainnya. Berita yang disampaikan harus sesuai dengan fakta di lapangan. Karena berita yang tidak sesuai dengan kenyataan akan menghasilkan pemahaman yang salah di masyarakat dan bisa jadi akan mengakibatkan konflik berkepanjangan hanya karena informasi yang tidak tepat. Sebab peran pers yang sangat strategis juga dihawatirkan dimanfaatkan untuk kepentingan oleh pihak lain.
Dalam menulis berita. Kita harus mengedepankan fakta yang terjadi dan jangan sampai memasukkan opini pribadi didalamnya. Oleh sebab itu bila kita menulis sebuah berita diperlukan keberanian, kejujuran, tanggung jawab, dan sikap profesional dalam menjalankan tugas karena kita memiliki tanggung jawab moral yang besar. Salah satu hal yang harus kita masukkan dalam menjaga rasa objektif adalah membuat kutipan dari narasumber atau informan. Dan kutipan pernyataan ini harus langsung dari sumber berita. Maka penulis berita harus benar-benar mendatangi tempat kejadian dan berinteraksi melalui wawancara dengan sumber berita. Bukan hanya dengan mengambil simpulan dari berita lainnya lalu diolah.
Media massa dan berita sangat dipengaruhi oleh bahasa dalam penyajiannya. Bahasa adalah identitas suatu bangsa. Pemilihan bahasa harus mudah dimengerti oleh masyarakat dengan kemampuan minimal, kaidah bahasa yang baik dan benar harus diutamakan, tata bahasa harus sesuai dengan norma tata bahasa dengan susunan kalimat yang benar dan pilihan kata yang tepat. Ragam bahasa media cetak meupun elektronik sesungguhnya sama, yang membedakan hanya gayanya.
Pemilihan bahasa dalam berita harus memerhatikan masalah etika. Kita juga perlu menjaga agar bahasa yang digunakan tidak jorok, tidak berbau pornografi dengan istilah terlalu fulgar. Kita perlu menjaga psikologi pembaca dari berbagai macam usia dan budaya serta latar belakang yang juga beragam. Termasuk pemilihan foto atau gambar yang ditampilkan perlu dipertimbangkan, apakah itu tidak berbahaya bagi psikologi seseorang, budaya, ataupun terhadap keluarga yang mengalami.
Media massa dengan fungsinya untuk menginformasikan banyak peristiwa penting; mendidik pembaca; menghibur masyarakat; memengaruhi pembaca dengan berbagai pengetahuan, perasaan dan tingkah laku; memberikan respon sosial dengan problematic sosial yang terjadi; dan sebagai media penghubung antar daerah tetaplah disandarkan pada etika yang berlaku. Para penulis berita baik itu penulis lepas ataupun yang terkait dengan lembaga harus menjunjung etika institusional, etika personal, dan etika profesional.
Nah, penulis lepas dalam memilih kosa kata atau bahasa tetap haruslah bersikap professional. Penulis lepas harus tetap berpegang pada 1) kejujuran (fairness) dalam mengungkapkan fakta yang ditulis sesuai dengan sumber data, bersikap adil, ataukah mengambil dari sumber tulisan orang lain, 2) akurasi (accuracy), penulis harus bisa menyampaikan data dengan tepat, harus melakukan penelitian dengan secermat mungkin, dan diperiksa kembali kebenarannya, 3) bebas dan bertanggung jawab, sebab penulis berita sebagai pelaku produksi penyebaran pesan tidak bisa lepas dari tanggung jawab sehingga berita yang disampaikan tidak menimbulkan konflik yang meresahkan masyarakat, dan 4) kritik bersifat konstruktif, artinya kritikan yang disampaikan memberikan pendidikan dan membawa ke arah sosial dan pembangunan kebudayaan yang lebih baik.
Semoga bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri.
wallahu a’laam
penulis:mzizzybq