Breaking News
light_mode
Beranda » Muhammad Masykur Izzy Baiquni » Membaca “Lagi” Kekuatan Madrasah

Membaca “Lagi” Kekuatan Madrasah

  • account_circle humaslp2
  • calendar_month Jumat, 21 Jul 2023
  • visibility 613

Oleh: Muhammad Masykur Izzy Baiquni

“Kepemimpinan bangsa-bangsa itu selalu berkaitan dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang dicapainya. Ada kesenjangan yang jauh dalam pencapain ilmu pengetahuan antara bangsa-bangsa yang berkuasa di dunia sekarang dengan bangsa-bangsa lainnya yang tidak berdaya, yang bodoh, yang miskin dan yang terbelakang’ Abu Al-A’la Al Maududy (Manhaj Jadid li at-Tarbiyah wa at-Ta’lim)

Dinamika perkembangan pendidikan Islam mengalami dinamika yang sangat beragam. Sekedar kilas balik bahwa Pendidikan Islam pernah berada pada masa keemasan, dan pernah pula mengalami situasi yang kurang baik. Sebagai kilas balik ada hal yang menyebabkan di suatu era pendidikan kita mengalami masa yang agak tertinggal.

Prof. Dr. KH. Tolhah Hasan menuliskan beberapa hal yang menjadikan ketertinggalan Pendidikan Islam, antara lain: Pertama. Dalam beberapa abad, hampir kawasan negara di dunia yang ditempati umat Islam menjadi jajahan bangsa lain khususnya Inggris, Perancis, Belanda, Portugis, dan Italia. Penjajahan ini secara olitis, ekonomi, budaya, dan karakter. Kedua. Islam mengalami masa kebekuan dan ketidakberdayaan. Ilmuan hanya berkutat pada pemberian komentar dan pengulangan masalah. Ketiga. Penjajah menguasai sistem Pendidikan, dan memaksakan Pendidikan sesuai dengan kepentingan dan kepribadian penjajah. Keempat. Negara/umat Islam yang telah merdeka, umumnya masih melanjutkan filsafat dan system Pendidikan yang diwariskan oleh pihak kolonialis.

Sedangkan, di lain perspektif, Syaikh Arsalan di Suriah pada awal abad ke-20 M menjelaskan bahwa kemunduran umat Islam dan negara muslim adalah dikarenakan: Pertama, Kelemahannya dalam pemahaman dan pengamalan ajaran Islam yang memberikan kekuatan jiwanya dan yang kedua dikarenakan ketertinggalannya dalam penguasaan ilmu pengetahuan.

Melihat madrasah sebagai salah satu Lembaga pendidikan Islam, khususnya di Kabupaten Malang, memiliki beragam dinamika. Untuk terus meningkatkan kualitas dari yabg sudah baik menjadi semakin baik, akhirnya menurut pemikiran saya adalah perlunya kita terfokus pada pengembangan kekuatan yang sebenarnya sudah kita miliki dari awal.

Sering sekali di setiap pertemuan giat madrasah dengan LP ma’arif, selalu digaungkan dengan pengembangan kualitas keilmuan sebagai visi LP Ma’arif Kabupaten Malang. Mencoba menelisik lebih dalam, Saya mencoba membaca lagi tentang ciri-ciri Pendidikan Islam. Ciri-ciri ini bisa menjadi salah satu kekuatan madrasah yang bisa dikembangkan untuk kemajuannya.

                Perkembangan dunia madrasah dengandinamika positif dan negatif yang terjadi, mulai dari madrasah atau sekolah yang sulit mendapatkan siswa, lambat untuk maju, ataupun yang terus stagnan dan ditinggalkan oleh mutu Lembaga lainnya dalam segi kualitas. Bisa jadi kembali menelaah kekuatan yang ada dalam madrasah yang seharusnya dikembangkan oleh madrasah supaya menjadi salah satu solusi membangun semangat untuk terus maju.

Bisa jadi, kalau ini ditelaah kembali, akan menjadi kekuatan penyemangat lagi untuk memahami kekuatan dan kelemahan madrasah saat ini. Prof. Dr. KH. Tolhah Hasan, tokoh yang sangat dikenal sebagai Ulama khususnya dibidang pendidikan, menuliskan ciri-ciri Pendidikan Islam yaitu: Pertama, Pendidikan Islam memiliki visi yang sangat kuat dalam pendidikan agama dan moral. Oleh sebab itu, di banyak pelatihan yang dilakukan Ma’arif, pemahaman tentang visi dan misi madrasah terus diingatkan. Kedua, menempatkan ilmu-ilmu syar’iyah dan ilmu non syar’iyah yang bermanfaat dalam komponen kurikulum Pendidikan Islam untuk menyelamatkan fitrah manusia, juga mengembangkan potensi-potensi fitrah sehingga dapat memberikan kompetensi-kompetensi kepada siswa dengan utuh dan menyeluruh demi kebahagiaan dunia dan akherat, hal ini sama dengan yang selalu digembar-gemborkan LP ma’arif NU kabupaten Malang selama ini. Ketiga, keteladanan guru dan orang tua, sebab Pendidikan diberikan dengan bimbingan sikap, perilaku dan peneladanan. Jadi orang tua dan guru memiliki peran sangat penting, tidak bisa Pendidikan dibebankan pada salah satunya saja.

Keempat, memiliki prinsip-prinsip pendidikan seperti prinsip dinamik, relevan, professional, dan kompetitif. Dari sini kita bisa lihat bahwa madrasah harus terus bergerak dan tidak stagnan, Pendidikan di madrasah harus bisa menjawab problematik zaman. Kualitas mutu dan profesionalitas terus diasah demi menghasilkan mutu terbaik. Jiwa kompetitif untuk terus maju dan bermanfaat juga ada disini . Ibnu Khaldun menyampaikan bahwa Pendidikan selalu berkaitan dengan realitas dan kebutuhan sosial, dan ini sudah nyata kita lihat dengan pergeseran dari output menjadi outcome. Ibnu Sina dan Imam Al Ghazali juga menekankan profesionalitas guru dalam melaksanakan tugas pendidikan.

Kelima, adanya proses belajar mengajar yang demokratis dengan prinsip kesopansantunan dan dasar moral Islamiyah. Keenam, Demokratisasi memperoleh pendidikan tanpa membedakan laki dan perempuan, kaya-miskin. Sebab pencarian ilmu tidak dibatasi dengan wilayah politik, budaya, dan agama.

Ketujuh. Pendidikan berlangsung seumur hidup atau sepanjang hayat. Seperti yang dikutip dari Al Ghazali bahwa orang masih dapat disebut al-alim selama dia masih merasa perlu belajar, tetapi bila merasa tidak butuh belajar lagi, maka dia menjadi bodoh. Saya teringat kata bijak dari para tokoh bahwa manusia bisa dibagi menjadi dua yaitu orang terpelajar dan orang pembelajar. Maka budaya belajar dan lingkungan belajar terus ditingkatkan. Pengembangan literasi bisa menjadi salah satu contoh program yang bisa dilakukan.

Delapan. Pendidikan Islam tidak membatasi perbedaan pendapat dan aliran, lintas keilmuan dan lintas madzhab. Ini bisa kita ambil contoh, Al Ghazali seorang imam shufy tetapi juga mempelajari ilmu kedokteran dan logika. Al Faraby tokoh kedokteran yang juga pengamal tasawuf dan ahli sastera. Atau yang sangat terkenal di Indonesia adalah KH Abdurrahman Wahid sebagai ahli fiqih, tasawwuf, sastra, budayawan bahkan ilmu politik.

                Lalu bagaimana lebih spesifik lagi di Indonesia yang mayoritas madrasah swasta. Lebih spesifik lagi Husni Rahim menyebutkan empat arakter yang dimiliki, Satu, Karakter islami yang tercermin dalam kurikulum dan proses pendidikannya. Ini bisa menjadi kekuatan branding yang bagus bila dikelola dengan baik. Dua. Karakter populis, madrasah lahir dan berkembang dengan dukungan masyarakat dan terbuka untuk semua lapisan masyarakat. Dengan bahasa yang sederhana, bila madrasah meninggalkan watak populisnya, maka madrasah akan mengalami kematian karena ditinggal oleh masyarakat pendukungnya. Madrasah tidak boleh menjauh dari masyarakat. Tiga. Karakter keragaman kualitas berorientasi mutu, dengan menunjukkan watak fleksibilitas dalam pelaksanaan pendidikan. Dalam hal ini, di awal pergerakannya, Ma’arif Kabupaten Malang membumikan pelatihan-pelatihan peningkatan mutu di madrasah-madrasah, bahkan sampai program pelatihan ISO yang kangsung diisi oleh Decra Indonesia.  Empat. Karakter mandiri, madrasah mampu bergulat menghadapi beragam tantangan mulai dari mengusahakan tanah pendirian bangunan gedung, mencari guru, sarana prasarana sampai mengusahakan biaya operasional.

                Sekilas melihat madrasah-madrasah yang berhasil, diantaranya Kelas Madrasah di Thorncliffe Public School tahun 1980 atau Islamic of Toronto Ontario Kanada, Madrasah yang sukses menjadi pusat belajar pengetahuan Islam, madrasah ini memiliki kurikulum yang komprehensif dan relevan, guru yang baik dan peduli, metode pengajaran yang menarik, teka catatan yang sesuai dan keberhasilan ini sangat dipengaruhi oleh kemitraan orang tua-murid-guru.

Munadi dan Umar menulis Madrasah di Afrika Timur menyediakan model pembelajaran awal yang holistik yang berakar pada kerangka madrasah tradisional dalam Islam melalui kurikulum terpadu dan interdisipliner. Madrasah menghasilkan anak-anak yang peduli dan tidak harus meninggalkan bahasa, tradisi, dan budaya mereka untuk sukses di dunia kontemporer.

Sekedar pemikiran…..

Wallahu a’lam. Kamis 20 Juli 2023. 21.00 wib

  • Penulis: humaslp2

Rekomendasi Untuk Anda

  • LP Ma’arif PCNU Kab. Malang Menyelenggarakan Workshop IKM di MTs. Munir Ismail

    LP Ma’arif PCNU Kab. Malang Menyelenggarakan Workshop IKM di MTs. Munir Ismail

    • calendar_month Rabu, 15 Nov 2023
    • account_circle humaslp2
    • visibility 464
    • 0Komentar

    Rabu 25 Oktober 2023 LP Ma’arif NU Kabupaten Malang Pada hari Rabu, 25 Oktober 2023, LP Ma’arif NU Kabupaten Malang mengadakan pelatihan “Mendesign Pembelajaran Kreatif, Inovatif, dan Berkarakter” dalam rangka implementasi kurikulum merdeka di MTs. Munir Ismail, Gondanglegi. Pelatihan ini diikuti oleh semua guru yang mengajar di MTs. Munir Ismail dan MI Munir Ismail yang […]

  • Safari Ramadhan LP Maarif Kabupaten Malang: Transformasi Guru dalam Psikologi Pembelajaran  Mengasah Kesiapan Guru Maarif untuk Mencetak Generasi Berprestasi

    Safari Ramadhan LP Maarif Kabupaten Malang: Transformasi Guru dalam Psikologi Pembelajaran Mengasah Kesiapan Guru Maarif untuk Mencetak Generasi Berprestasi

    • calendar_month Kamis, 20 Mar 2025
    • account_circle humaslp2
    • visibility 1.005
    • 0Komentar

    Rabu, 19 Maret 2025 LP Ma’arif PCNU Kabupaten Malang Malang, 18 Maret 2025 – Safari Ramadhan yang diselenggarakan oleh PC LP Maarif NU Kabupaten Malang kali ini menghadirkan tema “Psikologi Pembelajaran, Penguatan Bimbingan, dan Konseling.” Bertempat di Aula MI Desa Tamanasri, Kecamatan Ampelgading, kegiatan ini diikuti oleh lima puluh guru dari wilayah TIRAM (Tirtoyudo dan […]

  • Komitmen Sang Leader

    Komitmen Sang Leader

    • calendar_month Selasa, 24 Jan 2023
    • account_circle humaslp2
    • visibility 338
    • 0Komentar

    Oleh: Muhammad Masykur Izzy Baiquni, Selasa 24 Januari 2023 “Kemenangan adalah milik mereka yang paling gigih” Napoleon Bonaparte Pertemuan dengan Direktur Decra Solichin A. Darmawan sangat menarik. Saya menemukan ada banyak hal yang bisa saya pelajari dari beliau selama bersama selama dua hari belajar ISO di Hotel Solaris. “Komitmen Sang Leader sangat penting dalam keberhasilan […]

  • Merenda Masa Depan, Meraih Impian dengan Do’a dan Usaha Nyata

    Merenda Masa Depan, Meraih Impian dengan Do’a dan Usaha Nyata

    • calendar_month Kamis, 20 Jun 2024
    • account_circle Muhammad Masykur Izzy Baiquni
    • visibility 462
    • 0Komentar

    Izzy. Kamis 20 Juni 2024 LP Ma’arif PCNU Kabupaten Malang. “Penekanan karakter dasar dan kearifan lokal terus dikembangkan. Acara ini dibuat untuk menghormati orang berilmu, menunjukkan karakter orang berilmu yang berwujud sikap siswa siswi menghormati acara mereka” Ucap Gus Sonhaji Ketua Yayasan Al Ihsan Turen saat dimintai kesan tentang wisuda Purnawiyata MI Al Ihsan ke-45 […]

  • Pemimpin Perubahan Positif

    Pemimpin Perubahan Positif

    • calendar_month Kamis, 20 Jul 2023
    • account_circle humaslp2
    • visibility 519
    • 0Komentar

    Oleh: Muhammad Masykur Izzy Baiquni “Meningkatkan berarti mengubah, jadi kesempurnaan terwujud karena perubahan berkelanjutan” Winston Churchill Hari ini saya media sosial di beberapa group WhatsApp dibanjiri dengan berbagai informasi ramainya banyak lembaga pendidikan yang tidak mendapatkan murid baru, baik dari tingkatan dasar sampai pada tingkatan atas. Pertanyaan selanjutnya bagaimana dengan Lembaga Pendidikan Islam seperti madrasah […]

  • Satuan Komunitas Pramuka Ma’arif NU  

    Satuan Komunitas Pramuka Ma’arif NU  

    • calendar_month Minggu, 3 Nov 2024
    • account_circle Muhammad Masykur Izzy Baiquni
    • visibility 779
    • 0Komentar

    Ribut Iswanto. Ahad, 03 November 2024. LP Ma’arif PCNU Kabupaten Malang Ketua PC LP Ma’arif PCNU Kabupaten Malang Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah, M.Pd.I., melepas kontingen Pramuka untuk mengikuti kegiatan “Jelajah Santri Sako Pramuka Maarif NU Se- Jawa Timur” di Magetan, Jum’at (01/11/2024). Turut hadir pula dalam pelepasan Wakil Ketua LP Maarif PCNU […]

expand_less