Aswaja adalah Core Values Kurikulum LP Ma’arif
- account_circle humaslp2
- calendar_month Sabtu, 15 Mar 2025
- visibility 86
- comment 0 komentar

Prof. Amka. Sabtu, 15 Maret 2025

LP Ma’arif PCNU Kabupaten Malang
Kali ini turba PC Ma’arif NU Kab Malang dengan melakukan pembinaan guru dan Kepala Sekolah dan Madrasah di kec Tumpang, tema yang diusung adalah Pembelajaran Aswaja dimana Aswaja dikenal sebagai Core Values Kurikulum sekolah dan Madrasah di bawah LP Ma’arif. Acara ini dihadiri ketua LP MA’ARIF Kab Malang Prof Amka, Pengawas wilayah Tumpang ibu Laily, Pengasuh Pesantren alFalah Tajinan KH Fadil Khozin, kepala MTS NU Pakis Dr Hj Najma serta wasekjen MA’ARIF Wahid Khoirudin.
Dalam kesempatan pertama ketua MWC MA’ARIF TUMPANG membuka acara ini. Sambutan ketua MWC Ma’arif Kec Tumpang Ibu Ulfa, menyampaikan Terima kasih atas kedatangan dari tim LP Ma’arif NU Kab Malang, karena bisa memberikan semangat dari kec Tumpang untuk terus bergerak mengembangkan nilai-nilai Aswaja di sekolah dan Madrasah Ma’arif.
Sambutan kedua disampaikan oleh bu Laily pengawas kab Malang, sangat mendukung kegiatan ma’arif karena selaras dengan program kemenag dalam hal ini program moderasi beragama sesuai dengan nilai Aswaja, selain itu juga bu Laily juga aktivis di Muslimat Singosari morotanjek.
Amka, dalam sambutannya sekaligus keynote speaker menyampaikan bahwa Aswaja merupakan Core Values atau kurikulum inti yang membedakan dengan sekolah dan madrasah lainnya. Aswaja harus di breakdown menjadi indikator dan capaian pembelajaran lulusan (CPL) dan direncanakan dalam program pembelajaran sampai evaluasi, sehingga Aswaja menjadi nilai yang terukur (Measurable) selain itu juga dikembangkan dalam tradisi sekolah dan madrasah di bawah lp ma’arif.

Sementara itu materi utama tentang apa itu ASWAJA disampaikan KH Fadil Khozin, Fadil menyampaikan bahwa belajar Aswaja setidaknya harus paham nilai dasar yaitu Tasamuh, Tawasut, Tawazun dan I’tidal, selain itu juga harus menganut Abu Hasan Asy’ari dan Maturidi yang intinya menggabung rasionalitas dan spiritualitas dari sisi teologi, sedangkan tasawuf mengikuti Hujatul Islam Imam Ghazali, sedangkan Fiqhnya mengikuti empat Madzhab. Aswaja itu harus merangkul bukan memukul, karenanya tradisi tradisi masyarakat yang sudah terlanjur berkembang menjadi budaya, harus di dekati dengan tradisi NU sehingga masyarakat yang sebelumnya jauh dari Tuhan mulai mengenal Tuhan, misalnya tradisi slametan untuk orang meninggal di dekati dengan Tahlil yang akhirnya masyarakat mengenal Allah dan Muhammad SAW.

Materi yang terakhir disampaikan oleh Dr. Hj. Najma, M.Pd. tentang Best Practices pembelajaran Aswaja yang sudah dilaksanakan di MTs NU Pakis termasuk pelajaran Aqidatul Awam yang dapat sanad langsung dari ketua LP Ma’arif Kab Malang. Pelajaran harus dimulai dari Visi sekolah, dan sekolah/madrasah harus berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah, termasuk Dzikir, Fikr Amal Sholeh
Editor:Bq
- Penulis: humaslp2
Saat ini belum ada komentar