Dinamika Madrasahku, Madrasahmu, Madrasah Kita

Dinamika Madrasahku, Madrasahmu, Madrasah Kita

Bq. Rabu 17 Juli 2024

LP Ma’arif PCNU Kabupaten Malang.

Viva forever
I’ll be waiting
Everlasting, like the sun
Live forever,
For the moment
Ever searching for the one
(Spice girls)

Sore itu ketika saya menikmati lantunan lagu indah dari Spice Girls. Ada diskusi kecil antara pengurus LP Ma’arif tentang perkambangan Madrasah-madrasah LP Ma’arif di berbagai pelosok Kabupaten Malang. Saya menulis pemikiran dan penyimpulan yang diberikan oleh Ketua LP Ma’arif Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah, M.Pd,I., tentang perjalanan beliau menyelami dinamika keberhasilan, keberagaman sampai kepada permasalahan madrasah di Kabupaten Malang.

Beliau berkata dan mengingatkan Kami kembali tentang dawuh KH. Abdurrahman Wahid yang pernah berkata bahwa, masalah itu ada dua: Pertama masalah yang bisa diselesaikan. dan Kedua adalah masalah yang tidak bisa diselesaikan. Yang bisa diselesaikan jangan dipikir, karena sudah bisa diselesaikan. Yang tidak bisa diselesaikan, juga jangan dipikir, karena tidak bisa diselesaikan.

Catatan Prof Amka selama keliling maarif se antero Kabupaten Malang, kesimpulan nya, ada tahapan perkembangan sekolah maarif: Satu. Tahap Perjuangan, ini adalah tahap penataan pondasi awal, Ciri-ciri nya adalah interaksi dan komunikasi non transaksional, siswanya antara 5-15; Dua. Tahap pertumbuhan, jumlah siswa antara 15-30, fase ini mulai adanya kekompakan pengurus dan sekolah; Tiga. Tahap kedewasaan, jumlah siswanya 40-100, mulai ada penataan manajemen sekolah yang baik; Empat. Tahap Kemapanan, jumlah siswa lebih dari 100, mulai muncul tokoh pendidikan yang di segani,, banyak pengikutnya, mulai ingat sejarah berdirinya; Lima. Tahap Dinamika, jumlah siswa mulai dinamis kadang naik, kadang turun, mulai berebut kekuasaan, mulai merasa bahwa dialah yang paling berjasa, mulai ada perlawanan; Enam. Tahap Penurunan, jumlah siswa konsisten turun meskipun tidak sampai habis, perlawanan semakin membabi buta, konflik terus semakin membesar, masyarakat mulai meninggalkan sekolah dan tidak percaya; dan, Tujuh. Tahap Kematian, mulai ada pembongkaran gedung gedung sekolah, mulai ada gerakan memisah dan mendirikan lagi yang baru

Setidaknya kita harus bergerak ke arah manajemen mutu, setelah itu kita bergerak ke enterpreneur, Quality Assurance becoming Quality Enterpreneur. Solusinya adalah maarif harus bergerak ke manajemen mutu agar bisa stabil di tingkat dewasa dan mapan

Saya kembali melanjutkan menikmati lagu yang terhenti. Madrasahku, madrasahmu, madrasah kita semuanya. Semoga berwujud dalam potongan syair yang berbunyi

Viva forever…..
I’ll be waiting ……
Everlasting, like the sun ….

Wallahu a’laam

Post Comment