Abd. Wahid Khoiruddin, S.Pd. Kamis, 06 Juli 2023
LP Ma’arif NU Kabupaten Malang.
Malang. Sabtu Legi (24/06) dan bertempat di halaman Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mamba’ul Ulum Gedangan, diselenggarakan Wisuda dan Pisah Kenang peserta didik kelas IX tahun ajaran 2022/2023 Angkatan ke-34 dengan peserta didik berjumlah 127 anak.
Acara yang dihadiri pula oleh Wakil Sekretaris Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kab Malang, Pengawas Madrasah wilayah 4 Gedangan dari Kantor Kemenag Kab. Malang, Muspika kecamatan Gedangan, Kepala Desa Gedangan, Kepala SD dan MI se-kecamatan Gedangan, Jajaran Pengurus MWC NU Kecamatan Gedangan seperti Ketua Tanfidziyah, serta Ketua MWC Ma’arif NU Gedangan. Tak lupa juga kedua orang tua setiap siswa hadir memenuhi venue wisuda.
Agenda tersebut, merupakan seremonial wisuda dan pisah kenang siswa-siswi yang telah menyelesaikan pendidikan selama 3 tahun di MTs. Mamba’ul Ulum.
Sebagai Madrasah Tsanawiyah Ma’arif yang paling bergengsi di kecamatan Gedangan satu persatu siswa-siswi kelas IX naik ke atas panggung dan dikalungkan medali. Prosesi wisuda pimpinan langsung oleh Kepala MTs Mamba’ul Ulum bersama Wakil Kepala Madrasah.
Suliad, S.Pd. M.Si sebagai pengawas madrasah Kantor Kemenag Kab Malang Wilayah 4 Gedangan juga menyampaikan ucapkan terima kasih kepada civitas akademika MTs Mamba’ul Ulum Gedangan atas proses pendidikan selama tiga tahun di madrasah hingga bisa menuntaskan dengan hasil yang terbaik, karena proses KBM bisa melewati masa tersulit dengan adanya pandemi Corona, dan peran para guru memberi yang terbaik untuk putra putri orang tua. Sehingga diperoleh para lulusan yang berhasil, sukses dan tidak pernah melupakan jasa guru yang telah mendidik.
“Anak anak ini adalah momentum kalian dalam melanjutkan lagi belajar untuk masa depan, senantiasa berbaktilah pada orang tua, supaya tercapai harapan yang kalian inginkan”. Pesan Suliad kepada semua lulusan
Pengawas madrasah juga mewanti-wanti kepada lulusan supaya tidak menikah terlebih dahulu, karena lulus dari jenjang MTs usia anak-anak masih belum cukup. “Anak-anak semua, khususnya yang putri apabila dinikahkan orang tua jangan mau. Problem stunting salah satunya berawal dari pernikahan dini”, tegas Suliad
Sebagai pemungkas Suliad meminta kepada orang tua bahwa anak adalah aset paling berharga dan juga menjadi amanah, harapan dan cita-cita anak bisa terwujud karena ada peran orang tua. “Orang tua harus kuat dalam meminta untuk kebahagian, kebaikan putra dan putri bapak ibu. Sebaik-baiknya meminta adalah kepada Alloh SWT, dampingi anak-anak dalam tumbuh kembangnya”. Pungkasnya.
Sambutan sekaligus pesan ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kabupaten Malang Dr. Abdul Malik Karim Amrullah, M.Pd.I kepada semua warga madrasah yang disampaikan oleh wakil sekretaris Abd. Wahid Khoiruddin. Sambutan dan pesan tersebut menekankan beberapa poin penting, terkait eksistensi sekolah dan madrasah saat ini yang sudah menjadi bagian penting dari unsur terlaksananya pendidikan. Sehingga diharapkan sekolah dan madrasah ; Pertama harus memandang siswa bukan sebagai objek pendidikan tapi sebagai subjek pendidikan, harus melihat siswa sebagai manusia seutuhnya yang pasti memiliki potensi luar biasa didalam dirinya, biarkan potensi mereka berkembang dengan proses pembinaan yang terukur agar mereka bahagia menjalaninya. Kedua sekolah dan madrasah harus tetap menjaga nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdiyah yang sudah diajarkan para Kyai dan Pendiri NU. Melalui pembiasaan, pengenalan sejarah NU atau bisa dengan diajarkan dengan nadhom Aqidatul Awam dan lain sebagainya. Ketiga Lembaga Pendidikan Ma’arif mengusung konsep pendidikan bahagia, karenanya ajari mereka menjadi manusia yang merdeka, dengan selalu mengajak mereka melakukan refleksi diri serta mengevaluasi diri setelah melakukan aktivitas apapun, agar mereka sadar sepenuhnya kekuatan dan kelemahan mereka. Keempat bahwa madrasah dan sekolah Ma’arif harus terus mendorong kemandirian, karena Ma’arif memang sejak awal berdiri dari dukungan masyarakat, karenanya terus meningkatkan dan menjaga Trust.
agar masyarakat ikut serta menjaga bahkan menghidupkan madrasah dan sekolah. Kelima madrasah dan sekolah di bawah Lembaga Pendidikan Ma’arif Kab Malang harus memberikan contoh kesederhanaan dalam semua program dan aktivitas, agar bisa mendidik anak sejak dini menjadi pribadi yang bersahaja, tawadhu yang menjadi bekal mereka saat hidup di masyarakat.
“Madrasah Tsanawiyah Mamba’ul Ulum Gedangan yang telah berdiri lebih dari 30 tahun dan telah banyak mengarahkan para lulusan memiliki ghiroh untuk sukses, siswa-siswi memiliki sopan santun, berprestasi, punya keterampilan, dan sangat diidamkan oleh para orang tua untuk memadrasahkan putra-putri di MTs Mamba’ul Ulum Gedangan ini. Hal tersebut semua menjadi bukti terhadap eksistensi, istiqomah dalam proses, selalu menjadi magnet terkuat dalam proses pembelajaran dan pendidikan karakter sehingga begitu besar kepercayaan masyarakat sampai pada wisuda dan pisah kenang saat ini yang ke-34 membuat MTs Mamba’ul Ulum memiliki label Mercusuar Ma’arif di Malang Selatan”, Ungkap wakil sekretaris Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kab Malang yang akrab dipanggil Pak Gusdure.
Tak lupa para lulusan mengungkapkan pesan dan kesan seraya memohon doa untuk bisa melanjutkan ke jenjang selanjutnya, selalu menjaga amanah yang telah diajarkan. Berharap juga semoga Madrasah Tsanawiyah Mamba’ul Ulum Gedangan tercinta tetap favorit untuk menjadi lembaga yang paling disukai. Dan kepada adik-adik kelas 7 dan kelas 8 supaya terus berkiprah, berpretasi, dan menjadi siswa terbaik di MTs Mamba’ul Ulum Gedangan.
Agenda ditutup dengan pemberian hadiah berupa plakat sertifikat dan trophy kepada para siswa berprestasi dari bidang akademik dan non-akademik.