Oleh: Muhammad Masykur Izzy Baiquni
“Setiap institusi hebat adalah perpanjangan bayang-bayang seseorang” Ralph Waldo Emerso
Beberapa kali saya diminta untuk berbicara tentang kepemimpinan di beberapa acara yang sangat sederhana karena bagi saya itu adalah forum belajar. Learn to know, learn to do, learn to be, leran to live together dan learn to learn.
Terkadang saya sangat merasa tidak memiliki kapasitas berbicara tentang itu. Saya teringat bagaimana tokoh kepemimpina John C Maxwel mengembangkan dan mendalami kepemimpinan lebih dari 25 tahun lamanya. Disinilah saya sangat yakin peran LP Ma’arif, Lakpesdam, dan peguruan tinggi sangat besar dalam menanamkan nilai-nilai kepemimpinan. Siap memimpin dan siap dipimpin begitulah seharusnya.
Abdul Malik karim Amrullah dalam Quality Assurance Becoming Quality Entrepreneur menjelaskan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang atau sebuah organisasi untuk memimpin atau membimbing orang lain atau seluruh organisasi. Menurutnya pemimpin adalah orang yang memiliki kemampuan memengaruhi, menggerakkan, mengkomunikasikan, dan memotivasi anggota organisasi di sekitarnya agar terus menjaga mutu yang sudah ditetapkan organisasi, mutu yang sudah ditetapkan pelanggan, serta mutu yang selalu inovatif.
Sebagai warga Nahdlatul Ulama, bila saya berbicara tentang kepemimpinan tentu haruslah dengan sangat hormat menyampaikan bahwa tokoh panutan dan pemimpin terbaik sepanjang masa adalah Rasulullah saw. Bahkan hal ini juga diakui oleh lintas agama dan lintas benua.
Kita tahu bahwa dunia pernah berada dalam pangggung kepemimpinan tokoh besar, Adolf Hitler dinobatkan sebagai Man of the year 1938 oleh Majalah Time, Joan of Arc., Abraham Lincoln, Winston Churchill, Martin Luther King Jr., sampai juga John F. Kennedy dan KH Abdurrahman Wahid. Mereka orang orang yang memiliki pengikut besar. James C. George berkata “Kepemimpinan adalah kemampuan untuk memiliki pengikut”
Profesor K.S. Ramakrishna Rao seorang filsuf Hindu terkemuka dalam bukunya Muhammaed-The Prophet of Islam dan kemudian dikutip oleh Ismail Noor penulis dari Malaysia menjelaskan bahwa Profesor Rao berkata “Dalam sosok Nabi Islam, dunia telah menyaksikan fenomena paling langka di muka bumi, fenomena yang berwujud sosok hidup nyata.” Atau yang dikatakan oleh Diwan Chand Sharma cenedekiawan Hindu dalam The Prophet of The East juga berkata “Muhammad adalah jiwa kebaikan dan pengaruhnya dirasakan dan tak pernah dilupakan oleh mereka yang ada di sekitarnya.”
Buku Manajemen Kepemimpinan Muhammad berisi kutipan yang disampaikan oleh Thomas Carlyle pada tanggal 8 Mei 1840. Dalam pidato berjudul The Hero as Prophet, Carlyle menyanjung Rasululullah saw dengan berkata “Pria yang jujur dan taat, jujur dalam perbuatan, perkataan, dan pikiran. Bagi mereka, dia selalu berarti. Seorang pria yang agak pendiam, diam ketika tidak ada yang perlu dikatakan; tapi tegas, bijak, tulus ketika berbicara; selalu memberikan pencerahan atas persoalan. Inilah ucapan yang memang benar-benar berharga.”
Bagaimana sosok Rasulullah sangat dikagumi di seantero dunia. Rasulullah saw., sebagai pemimpin yang sangat luar biasa dan memiliki ketulusan yang luar biasa. Teosof dan juga reformis sosial Inggris Annie Besant berujar “Ketulusan sejati Muhammad tidak perlu dipertanyakan lagi; dan kritik sejarah tidak menutup mata, yang tidak cenderung mudah percaya, menimbang setiap kesaksian, dan tidak partisan, serta hanya mencari kebenaran, harus menghargai pernyataannya … seseorang yang mempelajari karakter Nabi, yang mengetahui bagaimana ajarannya dan bagaimana hidupnya, pasti merasa hormat terhadap beliau, salah satu utusan-Nya.”
Jules Masserman seorang psikoanalisis dan professor di Universitas Chicago Amerika Serikat sangat yakin bahwa Rasulullah saw., adalah pemimpin terbesar sepanjang masa. Masserman berpendapat bahwa Rasulullah saw., berhasil memenuhi tiga fungsi sebagai standar objektif untuk menilai kebesaran para pemimpin. Pertama, pemimpin harus menyediakan kesejahteraan bagi orang-orang yang dipimpinnya; Kedua, pemimpin atau calon pemimpin harus menyediakan suatu organisasi sosial yang orang-orang merasa aman di dalamnya; Ketiga, pemimpin harus menyediakan suatu keyakinan atau nilai bagi pengikutnya.
Ada hal yang menurut saya menarik, dimana ketika LP Ma’arif sangat gencar untuk terus melakukan perbaikan berkelanjutan dengan gerakan dasar Total Quality Management (TQM) dimana saya sendiri sangat sering mendampingi Dr. Amka ketua LP Ma’arif Kabupaten Malang membumikan TQM menuju lembaga pendidikan bermutu di 33 Kecamatan. Bahkan sekarang kami sedang mengenalkan dan memulai ISO di lembaga-lembaga di bawah LP ma’arif diantaranya dengan Ma’arif Excellent School Internationally Certified atau bahkan yang terbaru Ma’arif Way. Ketertarikan saya adalah bahwa ini sesungguhnya sudah dicontohkan oleh sang pemimpin dunia yakni Rasulullah saw.
Noor (2011) dalam buku Manajemen Kepemimpinan Muhammad Saw Mencontoh Teladan Kepemimpinan Rosul untuk Kesempurnaan Manajemen Modern menulis “nabi Muhammad saw memimpin umat beliau dalam berbagai bidang. Beliau telibat dalam sistim perencanaan, pemberian motivasi, pengorganisasian, perencanaan suksesi, pengarahan operasi, dan pengawasan sehingga segala sesuatunya tidak lepas kendali. Secara terus menerus beliau memastikan bahwa peningkatan dilakukan sedemikian rupa sehingga melahirkan manajemen kualitas menyeluruh satau Pengelolaan Mutu Total (Total Quality Management-TQM).” Kaizen dan berusaha menuju kesempurnaan atau Quality Control Circle dalam kepemimpinan Rasulullah saw., sudah dilaksanakan.
Luar biasa! Dan pengaruh tersebut terus bergerak hingga saat ini. Kepemimpinan sangatlah penting. Karena pemimpin yang baik dapat merubah kehidupan. Maxwell berkata “Mengembangkan potensi kepemimpinan di dalam diri Anda akan mengubah segalanya untuk Anda. Kepemimpinan akan menambah efektivitas Anda, mengurangi kelemahan Anda, mengurangi beban kerja Anda, dan melipatgandakan pengaruh Anda.”
Wallahu a’lam
Mzizzybq, Juma’at 10 Februari 2023. 17:55 wib