Breaking News
light_mode
Beranda » Muhammad Masykur Izzy Baiquni » Literasi Madrasah Tantangan Orientasi Konsep Dan Upaya Kependidikan Dari Masa Ke Masa

Literasi Madrasah Tantangan Orientasi Konsep Dan Upaya Kependidikan Dari Masa Ke Masa

  • account_circle humaslp3
  • calendar_month Kamis, 15 Des 2022
  • visibility 306

humaslp 3 weeks ago Learning, Opini
MzIzzyBq. Senin 9 November 2022

Kegiatan Khotmil Qur’an dan pembinaan di LP Ma’arif kabupaten malang rutin dilaksanakan setiap bulan di gedung LP Ma’arif Kabupaten. Setiap bulan disini bergantian kecamatan yang hadir untuk mengaji dan mendengarkan wejanga bimbingan dari tokoh yang diundang. Sabtu 5 Oktober 2022 lalu Kami melaksnakan acara itu dan pembinaan disampaikan oleh Drs. K.H. Imam Ma’ruf dari Kepanjen Malang.

Beliau tokoh yang pandai menganalisi dan menyampaikan secara runtun dan lugas, maklumlah beliau juga mendalami Bahasa dan Sastra Indonesia. KH Imam Ma’ruf mengajak audiens untuk menganalisis berbagai problematik dan mengajak melakukan upaya pendidikan dengan pola metodologi pendidikan yang diajarkan oleh Hadratussyaikh K Hasyim Asy’ari KH. Hasyim Asy’ari dalam Kitab Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim untuk diterapkan di madrasah-madrasah khususnya madrasah formal di Kabupaten Malang.

Semenjak saya di LP Ma’rif Kabuapetn Malang. Selain memang Saya juga adalah bagain terkecil dari madrasah. Saya berpikir untuk menelusuri kembali tentang Madrasah khususnya di daerah saya dan dinamika problematik, sejarah, dan perkembangan madrasah hingga orientasi konsep dan upaya kependidikan para tokoh pendidikan Islam untuk memunculkan kembali masa keemasan yang pernah diraih.

Menelisik dari karya Ulama Tarbiyah kita Prof. Dr. K.H. Muhammad Tolhah Hasan yang juga salah satu sahabat dari Presiden RI ke-4 K.H. Abdurrahman Wahid, bahwa dari sekian banyak madrasah yang termasuk awal berdirinya di Nusantara diantaranya adalah madrasah yang didirikan oleh Syeikh Amrullah Ahmad di Padang tahun 1909 M, oleh K.H. Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun 1912 M, oleh K.H. Abdul Wahab Hasbullah di Surabaya tahun 1914 M, oleh Rangkayo Rahmah Al-Yunusiyah di Padang Panjang tahun 1915 M, oleh K.H. Hasyim Asy’ari di Jombang tahun 1919 M, oleh K.H. Masykur di Malang tahun 1922 M, oleh Engku Zainuddin Labay di Padang Panjang tahun 1923 M, oleh tengku Daud Beureueh di Blang Paseh-Sigli Aceh tahun 1930 M, oleh Raja Bone Andi Mappajukki di Watampone (Madrasah Amariah Islamiyah) tahun 1933 M, dan madrasah as-Sulthaniyah di Sambas Kalimantan Barat tahun 1922 M, dan masih banyak lagi lainnya.

Nah, dari sejarah tersebut terlihat bahwa Malang memiliki sejarah yang kuat dalam membangun pendidikan di Indonesia bahkan dalam perjuangan untuk merdeka. Untuk sejarah perjuangan membangun madrasah di Malang contohnya, dulu K.H. Masykur pada waktu memulai membuka madrasah di Singosari, setiap pagi Beliau disuruh menghadap ke kantor Wedono (Pembantu Bupati) bahkan tidak jarang harus menunggu lama. Wedono atau yang mewakili akan memeriksa mata pelajaran apa saja yang akan diberikan hari itu. Kalau sekiranya ada perihal yang kurang berkenan, maka pelajaran itu harus dibuang dan tidak diajarkan. Bahkan, setiap ada tambahan murid baru, haruslah dilaporkan dan dijelaskan siapa orang tuanya dan berasal dari mana. Apabila mata pelajaran itu berbahasa Arab, kosa kata yang tidak dipahami artinya harus dijelaskan secara jelas maksudnya.

Menuju madrasah masa kontemporer tentunya dinamika tantangan yang dihadapi madrasah mulai bergeser. Salah satunya adalah tantangan orientasi konsep dan upaya kependidikan di zaman global. Merunut ketika Jatuhnya Granada di Andalusia 1492 M, jatuhnya Baghdad 1258 M, masa di mana setelah abad ke-a3 M perkembangan kekuasaan dan peradaban Islam di dunia mengalami kemunduran.

Kemudian, memasuki abad ke-20 dunia diguncangkan dengan kebangkitan Islam dan gerakan pembaruan dengan munculnya tokoh-tokoh seperti Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, rasyid Ridlo, Syakib Arsalan, Ali Mubarak, Muhammad Iqbal. Disusul dengan munculnya pemikir Islam kontemporer seperti Hasan Al-Banna, Muhammad Quthub, Abul A’la Al-Maududy, Abul hasan An-Nadwy, Ahmad Syalaby, Umar Muhammad At-Taumy As-Syaibany, Muhammad Athiyah Al-Abrasy, Ahmad Wahid hasyim, Muhammad Yunus dan lainnya. Di mana para tokoh bertujuan kembali untuk membangun kembali masa kejayaan pendidikan Islam dengan visi dan pendekatan berbeda-beda.

Pertama, kelompok yang berpandangan untuk menggali dasar-dasar pendidikan Islam darikhazanah Islam sendiri, tidak perlu mengadopsi konsep-konsep pendidikan Barat, ini disebabkan jiwa dan karakter prndidikan Islam sangat religius dan moralis, dan berbeda dengan jiwa serta karakter pendidikan Barat yang sekuler dan meterialis.

Kedua, kelompok yang tetap berakar kepada ajaran Islam dan nilai-nilainya, namun dalam banyak hal yang menyangkut proses pendidikan, seperti dalam metodologi pembelajaran, manajemen pendidikan, teknologi pendidikan agar dapat memanfaatkan pengalaman dan kemajuan yang dicapai oleh pakar-pakar dari bangsa-bangsa mana saja baik dari Bangsa Barat ataupun Timur.

Ketiga, kelompok yang ingin lebih pragmatis yakni dengan mengikuti sistm bangsa-bangsa yang saat ini sudah maju pesat, terutama dari bangsa Barat, baik dari konsep pembelajaran, metodologi, teknologi, mamanjeman, sistem rekrutmen dan evaluasi, ditambah dengan pokok-pokok ilmu ke-Islaman (pendidikan agama). Hal ini disebabkan karena mereka menilai bahwa pakar pendidikan Islam sendiri belum dapat menyiapkan konsep-konsep pendidikan yang utuh, yang sesuai dengan perkembangan sosio-kultural yang menguasai kehidupan revolusi industri saat ini, dan belum siap bersaing dengan bangsa lain khususnya dalam bidang pendidikan. Pertanyaannya adalah, selanjutnya akan kita laksanakan paradigm yang mana?

Madrasah sebagai lembaga dan sstem pendidikan Islam memiliki karakter yang unik dan spesifik bila dibandingkan dengan lembaga pendidikan non madrasah. Seperti yang disampaikan oleh Husni Rahim tentang karakter madrasah yaitu: pertama, karakter Islami, Madrasah mencerminkan identitas ke_Islaman dalam kurikulum dan proses belajarnya. Kedua, karakter populis. Madrasah selalu lahir dan berkembang dengan dukungan masyarakat serta bersifat terbuka bagi semua lapisan masyarakat. Ketiga, karakter keragaman, madrasah menunjukkan adanya watak fleksibilitas dalam pelaksanaan pendidikan. Dan keempat, karakter mandiri, bahwa mayoritas madrasah di Indonesia adalah swasta, tantangan seperti gedung, guru pengajar, biaya operasional, sarana prasaran dan lainnya ditanggung oleh pendiri bersama masyarakat.

Di waktu yang berbeda, Prof. Dr. K.H. Imam Suprayogo dalam Buku Menghidupkan Jiwa Ilmu menyampaikan tantangan pendidikan dalam kemajuan pendidikan Islam di madrasah dianalisi dari sisi guru khususnya di madrasah, yaitu: Pertama, gurumerasakan bahwa selama ini terlalu terjadi perubahan kebijakan. Kedua, guru merasakan bahwa kebebasan dan kemerdekaannya kurang mendapatkan perhatian. Ketiga, guru merasakan sering adanya manipulasi dan bahkan kebohongan yang terjadi di dunia pendidikan. Keempat, guru juga merasakan bahwa pendidikan sekarang dijalankan dengan orientasi pada sikap formalisme yang berlebihan.

Sejarah madrasah yang begitu komples dengan membawa visi pendidikan Islam diikuti dengan tantangan perjuangan dengan beragam dinamika. Perlu kiranya terus disupport dalam mebangun intelektual, emosional, sosial sampai kepada kedalaman spiritual. Mungkin begitulah kiranya, begitulah adanya.

Wallahu a’lam

Penulis: Muhammad Masykur Izzy Baiquni

  • Penulis: humaslp3

Rekomendasi Untuk Anda

  • Mutu Madrasah dan Manajemen Kantin Sehat

    Mutu Madrasah dan Manajemen Kantin Sehat

    • calendar_month Rabu, 5 Apr 2023
    • account_circle humaslp2
    • visibility 272
    • 0Komentar

    Muhammad Masykur Izzy Baiquni. Rabu 05 April 2023 LP Ma’arif NU Kabupatena Malang Menteri Agama atas amanah Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo, menyampaikan bahwa, paling tidak pada tahun 2024 sudah ada 10 juta produk sehat yang sudah tersertifikasi halal. Termasuk pembinaan akan dilakukan oleh Kementerian Agama. Hal ini berdasar kepada Instruksi Menteri Agama Nomor […]

  • Ma’arif Pendidikan Ramah Tanpa Marah

    Ma’arif Pendidikan Ramah Tanpa Marah

    • calendar_month Kamis, 18 Jul 2024
    • account_circle humaslp
    • visibility 342
    • 0Komentar

    Bq. Ahad, 14 Juli 2024. “Semua yang dmulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu” Benjamin Franklin Madrasah atau sekolah adalah satuan pendidikan formal yang mengedepankan pendidikan ramah peserta didik / warga belajar. Pendidikan ramah tanpa marah adalah pendidikan yang aman, bersih dan sehat, dan mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak peserta didik dan perlindungan […]

  • Bercerita Tentang Belajar

    Bercerita Tentang Belajar

    • calendar_month Jumat, 11 Apr 2025
    • account_circle humaslp2
    • visibility 373
    • 0Komentar

      Izzy. Juma’at 11 April 2025 “Usahakan pelajaran yang baru diperoleh oleh guru, di muthola’ah 11 kali, walau pelajaran tersebut sudah dipaham sebelumnya” KH Mahrus Aly LP Ma’arif PCNU Kabupaten Malang Nuansa Idul Fitri masih sangat terasa. Di masyarakat, di sekolah-sekolah terlihat geliat silaturrahim . semua merasakan keindahan kehidupan beragama yang menyenangkan. Anjang sana dan […]

  • Menumbuhkan Manusia sebagai Aset Terbesar Organisasi

    Menumbuhkan Manusia sebagai Aset Terbesar Organisasi

    • calendar_month Kamis, 9 Mar 2023
    • account_circle humaslp2
    • visibility 258
    • 0Komentar

    Oleh: Muhammad Masykur Izzy Baiquni “Kapasitas pertumbuhan Anda akan sangat menentukan kapasitas kepemimpinan Anda” “Berikan kepercayaan kepada seseorang, dan ia akan setia pada Anda, perlakukan mereka dengan baik dan mereka akan menunjukkan bahwa mereka memang baik” Ralph Waldo Emerson Seorang pemimpin organisasi atau lembaga pendidikan harus terus melakukan perbaikan untuk terus tumbuh dan berkembang. Ia […]

  • LP Ma’arif Kabupaten Malang “Daki Gunung” Bina Penguatan Tradisi Aswaja di Tapal Batas

    LP Ma’arif Kabupaten Malang “Daki Gunung” Bina Penguatan Tradisi Aswaja di Tapal Batas

    • calendar_month Jumat, 16 Des 2022
    • account_circle humaslp2
    • visibility 264
    • 0Komentar

    Muhammad Masykur Izzy Baiquni, Juma’at 16 Desember 2022 Selasa, 13 Desember 2022 pukul 10:00 wib terselenggaralah kegiatan Seminar Pendidikan yang di adakan oleh ketua dan pengurus LP Ma’arif NU Kabupaten Malang beserta wali murid SMP dan Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin dan SMA As-Shodiq di salah satu yayasan pondok pesantren di Lereng Semeru yaitu Pondok Pesantren […]

  • Pemimpin Perubahan Positif

    Pemimpin Perubahan Positif

    • calendar_month Kamis, 20 Jul 2023
    • account_circle humaslp2
    • visibility 278
    • 0Komentar

    Oleh: Muhammad Masykur Izzy Baiquni “Meningkatkan berarti mengubah, jadi kesempurnaan terwujud karena perubahan berkelanjutan” Winston Churchill Hari ini saya media sosial di beberapa group WhatsApp dibanjiri dengan berbagai informasi ramainya banyak lembaga pendidikan yang tidak mendapatkan murid baru, baik dari tingkatan dasar sampai pada tingkatan atas. Pertanyaan selanjutnya bagaimana dengan Lembaga Pendidikan Islam seperti madrasah […]

expand_less