Mengenal Sosok Guru Besar “Humanis” Prof. Dr. H. Syamsul Hadi, M.Pd., M.Ed.
- account_circle humaslp2
- calendar_month Jumat, 18 Apr 2025
- visibility 185

Dr. Hj. Najmah, M.Pd., Jum’at, 18 April 2025.
LP Ma’arif PCNU Kabupaten Malang
Dr Najmah kepala MTS NU Pakis yang menjadi anak didik Prof Dr H Syamsul Hadi menjadikan beliau adalah sosok mentor yang sangat bijaksana dan inspiratif, beliau sering menyatakan bahwa “Tidak ada anak yang dilahirkan Bodoh” ungkapan ini menjadikan Prof Syamsul Hadi sebagai tokoh Pendidikan yang bisa dijadikan teladan. Najmah mengungkapkan bahwa 45 tahun lalu (tahun 1981-1984) saya adalah murid Pak Syamsul Hadi di SMP NU Pakis. Beliau guru muda yang energik, cerdas dan sangat perhatian pada murid-muridnya terutama muridnya yang kritis saat pelajaran Matematika dan suka ngeyel, termasuk saya hehe…”Ujar Najma
Setiap pembelajaran, Pak Syamsul selalu berusaha membuat semua siswa aktif untuk bertanya, aktif maju ke depan untuk mengerjakan soal, aktif diskusi sesama teman, suasana pembelajaran selalu hidup. Beliau juga aktif membina kegiatan Pramuka. Kegiatan jekajah alam ke Coban Jahe, perkemahan Sabtu Minggu di halaman sekolah maupun perkemahan tingkat kecamatan dan kabupaten rutin Beliau dampingi. Saya sering dikirim mengikuti lomba-lomba Pramuka tingkat kecamatan maupun kabupaten.
Tahun 1990 saya jadi Bendahara Kortan Pakis (Koordinator Kecamatan sebutan lawas MWC Ma’arif Kecamatan) Pak Syamsul Hadi sebagai Ketua Kortan (kira-kira 10 tahunan). Banyak kegiatan yang dilakukan bersama para Kepala MI kec. Pakis, diantaranya studi banding ke Sekolah unggul di Sidoarjo, Surabaya, Batu dsb. Lomba Perkemahan Pramuka tingkat MI se-Kec.Pakis, kemudian Beliau lanjut S2 di Australia.
Tahun 2005 saat saya diterima jadi ASN Guru Dpk di Kemenag, saya sampaikan ke Beliau dan minta saya membantu di MTs NU Pakis. Beliau yang menelfon Kepala Kemenag agar saya diberi surat tugas di MTs NU Pakis. 1 Februari 2025 saya mulai tugas di MTs NU Pakis, 4 bulan kemudian saya diminta jadi Kepala menggantikan Kapala yang mengundurkan diri. Beliau saat itu masih belum jadi ketua pengurus tapi sudah berani memberikan kesempatan kepada saya sebagai Kepala Madrasah. Hal yang riskan bagi warga Bunut Wetan kalau madrasah dipimpin perempuan, apalagi masih tergolong muda… hehe…
Sebagai Kepala MTs. NU Pakis dari awal saya merasa diberi kuasa penuh (otoritas) oleh Beliau untuk berkreasi mencari berbagai solusi dari permasalahan yang muncul silih berganti. Beliau senantiasa mendukung apapun yang kami lakukan untuk kemajuan madrasah (lomba-lomba siswa) termasuk lembur seminggu di Madrasah selama Ramadhan (tahun 2007), Beliau membimbing kami menyusun MDP (Madrasah Development Plan) sebagai syarat mendapat dana Proyek MEDP Kemenag RI. Alhamdulillah dana bantuan masuk rekening MTs. NU Pakis 1,2 Milyar selama 3 tahun, dan Alhamdulillah MTs. NU Pakis dinobatkan terbaik Nasional pelaksana proyek MEDP Kemenag RI.
Alhamdulillah setelah MTs. NU Pakis sudah punya gedung sendiri dan sudah Terakreditasi A hingga tahun 2029 nanti, Beliau masih terus mendampingi kami untuk terus maju dan berprestasi hingga kini. Bagi saya Pak Syamsul adalah inspirator, mentor, dan sosok yang patut untuk terus kami jadikan pegangan semua saran dan petunjuknya.
(Mz)
- Penulis: humaslp2