Semangat Menggapai Berkah Al-Quran Pasca Ujian: 70 Siswa MTs PIQ Studi Ilmu ke Krapyak, Termotivasi kisah kegigihan dan kecintaan terhadap Al Quran Sang Pendiri dalam bentuk riyadhoh qurani!
- account_circle humaslp2
- calendar_month Selasa, 6 Mei 2025
- visibility 27

Rabu, 07 Mei 2025
LP Ma’arif PCNU Kabupaten Malang
Yogyakarta – Setelah berjibaku dengan Ujian Madrasah (UM), 70 siswa kelas 9 Madrasah Tsanawiyah Pendidikan Ilmu Al Quran (MTs PIQ) Singosari, Malang, memilih langkah inspiratif untuk mengisi waktu pasca ujian. Mereka melakukan studi kunjungan yang sarat makna ke Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta pada hari Selasa, 06 Mei 2025. Didampingi oleh 17 guru yang penuh dedikasi, termasuk Kamad MTs PIQ Abdul Ghofur, S.Pd.I, beberapa Waka, diantaranya Ludfillah, S.Pd.I, M.Pd, guru senior bidang tahfizh dan qiraah sab’ah Shofiyullah, S.Pd.I, serta pembina program Madin PIQ Ba Murtadho H.M Yasin Wasiat, rombongan ini tiba di Krapyak dengan semangat menimba ilmu dan keberkahan.
Tepat pukul 15.00 WIB, kedatangan para pencinta Al-Quran ini disambut hangat oleh keluarga besar Pesantren Al Munawwir. Acara seremonial penyambutan dimulai pukul 15.30 WIB, dipandu oleh MC yang membawakan acara dengan khidmat.
Dalam sambutannya, Shofiyullah, S.Pd.I, menyampaikan bahwa kunjungan ini bukan sekadar rehat pasca ujian, melainkan sebuah upaya menguatkan tali silaturahim dan menyambungkan sanad keilmuan Al-Quran yang dipegang teguh oleh MTs PIQ Singosari. Beliau menekankan pentingnya mata rantai keilmuan yang terhubung hingga sosok K.H.M. Munawwir bin Abdullah Rosyad, pendiri Pesantren Al Munawwir Krapyak yang dikenal sebagai “Bapak Ilmu Al-Quran di Indonesia”.
Sambutan dari pihak Pesantren Krapyak yang diwakilkan oleh Gus Azka, putra dari K.H.R. Hafizh bin Abdul Qodir Munawir, memberikan sentuhan inspiratif yang mendalam. Gus Azka dengan penuh takzim mengisahkan riyadhoh (tirakat Qurani) sang kakek buyut, K.H.R. Muhammad Munawwir.
Beliau menceritakan bagaimana K.H.R. Muhammad Munawwir, yang lahir pada tahun 1860 dan wafat pada tahun 1942, mendedikasikan seluruh hidupnya untuk Al-Quran. Beliau memulai riyadhohnya dengan mengkhatamkan Al-Quran setiap 10 hari selama 3 tahun. Intensitas ini terus ditingkatkan menjadi khatam setiap 7 hari, kemudian setiap 3 hari, hingga mencapai puncak khatam setiap hari selama 3 tahun. Puncaknya, sebagai bentuk kecintaan dan kedekatannya yang luar biasa dengan Al-Quran, beliau pernah membaca Al-Quran tanpa putus selama 41 hari, sebuah laku spiritual yang luar biasa hingga dikisahkan beliau mengeluarkan darah saat melantunkan ayat-ayat suci tersebut.
Kisah tirakat K.H.R. Muhammad Munawwir ini sontak membungkam dan menginspirasi seluruh hadirin. Para siswa MTs PIQ tampak terpukau dan termotivasi dengan kegigihan dan kecintaan yang mendalam terhadap Al-Quran dari ulama kharismatik tersebut.
Acara kunjungan yang penuh dengan pelajaran berharga ini diakhiri dengan doa khusyuk yang dipimpin oleh Gus Azka Hafizh, dilanjutkan dengan sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan. Kunjungan ini diharapkan menjadi bekal spiritual yang tak ternilai bagi para siswa kelas 9 MTs PIQ Singosari dalam menapaki jenjang pendidikan selanjutnya dan mengamalkan nilai-nilai Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Semangat mereka mencari keberkahan ilmu pasca ujian menjadi inspirasi bagi generasi muda Islam lainnya untuk terus mendekatkan diri pada Al-Quran dan meneladani jejak para ulama pewarisnya.
- Penulis: humaslp2