Breaking News
light_mode
Beranda » DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah, M.PdI » Finlandia? Apa yang Bisa Indonesia Pelajari?

Finlandia? Apa yang Bisa Indonesia Pelajari?

  • account_circle humaslp
  • calendar_month Rabu, 23 Okt 2024
  • visibility 661

“Pembelajaran seumur hidup (elinikainen oppiminen)” Moto Pendidikan Finlandia

Oleh: Alfisyah & Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah, M.Pd.I., Kamis 24 Oktober 2025

Guru besar bidang Manajemen Pendidikan Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UINMA) Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah, M.Pd.I., menyoroti polemik kriteria sekolah unggul atau terbaik dunia berdasarkan penilaian Programme for International Student Assessment (PISA) yang merupakan anak lembaga Organization for Economic Co-operation and Development (OECD). Dalam dialognya bersama mahasiswa magister manajemen pendidikan Islam Mas Rifqiyah Maulana Alfisyah saat bimbingan tesis, Prof. Malik menyodorkan beberapa pertanyaan terkait kriteria sekolah terbaik di dunia serta siapa negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Dia menilai sistem pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya memiliki pemaknaan positif.

Di tengah dialog tersebut, Alfisyah mencari beberapa referensi di jurnal dan menemukan data bahwa sekolah atau pendidikan terbaik di dunia disematkan kepada Negara Finlandia. Ada beberapa faktor kunci yang berkontribusi pada reputasi tersebut, serta kriteria yang menjadi tolok ukur keberhasilan sistem pendidikan mereka. Beberapa kriteria itu diantaranya:

Pertama: Finlandia sangat memperhatikan kesejahteraan siswa secara keseluruhan, tidak hanya prestasi akademik. Mereka percaya bahwa siswa yang bahagia dan sehat akan lebih mudah belajar.

Kedua: Guru di Finlandia memiliki otonomi yang tinggi dalam menentukan metode pembelajaran. Hal ini memungkinkan mereka untuk menyesuaikan pengajaran dengan kebutuhan masing-masing siswa.

Ketiga: Kurikulum di Finlandia tidak terlalu kaku dan menekankan pada pembelajaran yang bermakna. Siswa didorong untuk berpikir kritis dan kreatif.

Keempat: Penilaian tidak hanya berfokus pada ujian tertulis, tetapi juga pada perkembangan keterampilan sosial, emosional, dan kreativitas siswa.

Kelima: Semua siswa di Finlandia memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas, terlepas dari latar belakang sosial ekonomi mereka.

Keenam: Finlandia sangat menghargai profesi guru. Guru di sana memiliki gaji yang tinggi dan mendapatkan pelatihan yang berkelanjutan.

Dari data di atas, Prof. Malik menilai sistem pendidikan di Indonesia masih perlu banyak evaluasi dan perbaikan. “Belajar dari Finlandia, dimana kemampuan akademik bukan menjadi prioritas, melainkan kemampuan soft skill atau non akademik yang menjadi prioritas,” tegas Prof. Malik di Malang, Selasa (23/10/2024).

 Di Indonesia, sistem pendidikan sudah bagus dan mengalami banyak perkembangan. Namun sejumlah program layanan pendidikan menjadi bias dari substansi yang dituju dari program tersebut. Dia menilai, pendidikan di Indonesia banyak yang tidak sensitif dalam mencapai tujuan programnya. Terlihat dari akreditasi sekolah yang senantiasa diunggulkan, sedangkan di Finlandia tidak demikian. Mereka melakukan pemerataan kualitas pendidikan dan lebih berfokus pada kualitas siswa dan guru, bukan lembaganya. Sedangkan di Indonesia, akreditasi menjadi poin utama dalam memilik sekolah. Dalam diskusi mereka, Alfisyah merespon bahwa, “Saya menemukan data bahwa penilaian sekolah terbaik dilakukan oleh Programme for International Student Assessment (PISA) dari lembaga Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), dari penilaian mereka, beberapa negara terbaik dalam sistem pendidikan jatuh kepada Finlandia, Denmark, Norwegia, Singapura, Korea Selatan, dan Jepang.”

Guru besar bidang manajemen pendidikan Islam UINMA ini lantas menyebutkan bahwa negara-negara dengan sistem pendidikan terbaik biasanya mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk pendidikan. Selain itu beliau juga mengajukan pertanyaan lagi untuk mahasiswa bimbingannya Alfisyah tentang alasan mengapa beberapa negara tersebut lebih unggul dalam pendidikan. Dalam dialognya, Alfisyah menemukan data bahwa guru di negara-negara tersebut memiliki kualifikasi yang tinggi dan diberikan pelatihan yang berkelanjutan. Selain prestasi akademik, negara-negara tersebut juga memperhatikan pengembangan sosial, emosional, dan kreativitas siswa. Selanjutnya, di Finlandia, mata pelajaran dipilih masing-masing oleh siswa atas kemampuannya, sehingga mereka bisa belajar sesuai dengan minat dan bakatnya. “Banyak program sekolah di Indonesia yang digagas namun tidak semua berjalan sesuai tujuannya karena terlalu banyak,” sesal Prof. Malik.

Di Indonesia, sebagian besar sekolah menerapkan Full Day School dengan durasi pembelajaran yang lama. Sedangkan di Finlandia, pembelajaran di sekolah hanya 4 jam per hari. Banyaknya program di sekolah mengakibatkan ketidakjelasan fungsi dan tujuan awal dari keberadaan program yang dibuat. Akibatnya, tanggapan Alfisyah, program yang dirilis masih terkesan normatif yang akan menimbulkan tafsir di luar konteks kemampuan siswa. “Ini karena pelajaran di sekolah sudah ditentukan dan dipetakan, sehingga siswa tidak bisa memilih dan harus mengikuti semua program wajib sekolah,” tanggapan Alfisyah.

Atas polemik yang terjadi di ruang pendidikan, menurut Prof. Malik, penting menyelaraskan program sekolah dengan kriteria sekolah terbaik atau unggul. Dia menyarankan agar mengutamakan pendidikan soft skill sejak sekolah dasar sehingga kedepannya sudah terbiasa, terarah sesuai minat bakatnya dan mudah menyesuaikan tujuan yang berkelanjutan, terutama dalam bidang pendidikan. “Lakukan riset dan survei untuk mengetahui kriteria sekolah unggul, mulai dari murid, guru, hingga persepsi masyarakat. Libatkan pakar bahasa dan ahli komunikasi dalam proses pembelajaran efektif,” tandas Prof. Malik.

Sebagaimana maklum, Pemerintah Indonesia masih menggunakan sistem pendidikan yang cenderung normatif dan menjadikan akreditasi lembaga lebih penting di atas aspek yang lain.

Editor: Mz’

  • Penulis: humaslp

Rekomendasi Untuk Anda

  • Staff Model Boys

    Staff Model Boys

    • calendar_month Selasa, 14 Mar 2023
    • account_circle humaslp2
    • visibility 244
    • 0Komentar

    Prof. Dr. K.H. Imam Suprayogo. Selasa 14 Maret 2023 Mendengar istilah korupsi, saya selalu teringat ketika saya memberi kuliah yg mahasiswanya di antaranya sudah menjadi pejabat. Termasuk pejabat di departemen pajak. Pejabat pajak yang kuliah lagi ini pernah bercerita tentang kerjanya yang dianggap sukses, sehingga agar prestasi itu merata, ia sering dipindah dari satu kota […]

  • LP Ma’arif NU Kabupaten Malang Hearing dengan Bank Jatim

    LP Ma’arif NU Kabupaten Malang Hearing dengan Bank Jatim

    • calendar_month Kamis, 23 Feb 2023
    • account_circle humaslp
    • visibility 293
    • 0Komentar

    Abd. Wahid Khoiruddin. Kamis 23 Fabruari 2023 LP Maa’rif NU Kabupaten Malang. Rabu Wage, 22 Februari 2023 bertempat di rumah ketua PCNU Kab Malang KH. Hamim Kholili dilaksanakan dengar pendapat dan desiminasi informasi dengan pimpinan, staf Bank Jatim cabang Kepanjen dengan para pengurus PCNU, Lembaga dan Badan Otonom tentunya LP Ma’arif NU Kab Malang. Sesuai […]

  • Anak Muda yang “Kudu” Terus Semangat

    Anak Muda yang “Kudu” Terus Semangat

    • calendar_month Minggu, 1 Jun 2025
    • account_circle humaslp2
    • visibility 382
    • 0Komentar

      Izzy. Minggu, 01 Juni 2025 LP Ma’arif PCNU Kabupaten Malang Mungkin bagi Sebagian orang, Minggu adalah hari libur. Tetapi bagi IPNU dan IPPNU tidak demikian. Minggu (01/06/2025) mereka mengadakan pelatihan Training of Fasilitator Komesariat. Penulis dapat tugas untuk menemani mereka di acara awal pembukaan. Sebelumnya, penulis mencoba berdialog dengan ketua organisasi perihal problematik apa […]

  • Kisah Klasih Pendidikan Sastra

    Kisah Klasih Pendidikan Sastra

    • calendar_month Minggu, 4 Mei 2025
    • account_circle humaslp2
    • visibility 349
    • 0Komentar

      Muhammad Masykur Izzy Baiquni, Ahad, 04 Mei 2025   “Jangan pernah melewatkan satu hari tanpa melihat karya seni yang sempurna, mendengar karya musik yang hebat dan membaca, sebagiannya buku yang bagus” Van Goethe LP Ma’arif PCNU Kabupaten Malang Pernahkah anda melihat begitu banyak konflik?, Pertikaian?, Kekerasan?, Mungkin itu hampir setiap hari muncul di berbagai […]

  • Potensiku, Potensimu, Potensi Kita

    Potensiku, Potensimu, Potensi Kita

    • calendar_month Selasa, 20 Jun 2023
    • account_circle humaslp2
    • visibility 195
    • 0Komentar

    Muhammad Masykur Izzy Baiquni “Ketika seseorang membatasi tindakan yang akan dilakukannya, ia membatasi tindakan yang mampu dilakukannya” Charles Schwab Beberapa hari ini saya menemani Ketua LP Ma’arif NU Kabupaten Malang dalam berbagai undangan acara wisuda. Beliau terus menghimbau bahwa pendidikan harus dikembangkan dengan rasa bahagia sebagai salah satu esensi dari Merdeka Belajar. Memahami Merdeka Belajar […]

  • Khotmil Qur’an “Olah Roso, Olah Pikir, Olah Rogo”

    Khotmil Qur’an “Olah Roso, Olah Pikir, Olah Rogo”

    • calendar_month Kamis, 1 Jun 2023
    • account_circle humaslp
    • visibility 275
    • 0Komentar

    Muhammad Masykur Izzy Baiquni. Selasa, 30 Mei 2023 LP Ma’arif NU Kabupaten Malang. “Pendidikan itu hakikatnya olah roso, olah pikir, dan olah roso” Sambutan Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah, M.Pd.I., membuat para hadirin manggut-manggut tanda setuju.”Olah pikir, Olah rasa, dan Olah raga. Mencari ilmu itu hukumnya wajib. Kita wajib belajar Ilmu agama dan ilmu […]

expand_less